BALEENDAH (Kontroversinews.com) – Ratusan hektare sawah milik para petani di tiga desa di Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung dilanda kekeringan. Sejumlah petani pun terdampak kerugian.
Oleh karena itu, anggota Komisi B DPRD Kabupaten Bandung, Dasep Kurnia berharap pemerintah berperan aktif dalam meminimalisir kerugian akibat puso (gagal panen) yang terjadi.
“Saya mohon kepada pihak eksekutif, baik provinsi ataupun kabupaten, untuk memikirkan ini semua agar tidak terjadi kerugian yang lebih besar bagi masyarakat,” ungkap Dasep dalam keterangannya, dilansir pada, Selasa (05/10/21).
“Seperti yang kita tahu, petani kebanyakan merupakan petani gurem. Mereka hanya menggarap lahan saja. Untuk melakukan pekerjaan sawahnya saat ini sudah dilakukan, biayanya menggunakan pinjaman,” Ujar Dasep.
“Ketika terjadi puso dan tidak ada pergantian sama sekali dari pemerintah, lantas apa yang akan terjadi ? Yang saya inginkan, ada political will dari pihak Pemkab Bandung dan Pemprov Jawa Barat serta pemilik proyek untuk membantu meringankan beban petani yang gagal panen,” katanya dilansir dari jurnal soreang.
Terkait kondisi yang terjadi, kemungkinan salah satu penyebabnya karena debit air yang biasanya mengalir ke sawah mereka berkurang saat ini karena sedang ada pekerjaan.
“Dari yang tadinya 2700 liter per detik, sekarang menjadi digilir dan separuhnya saja sekitar 1500 liter per detik. Otomatis terjadi kekeringan air yang berakibat kekeringan di beberapa wilayah,” imbuh Dasep.