Kontroversinews.com – Australia menyinggung sikap pemerintah China yang tidak ikut mengecam serang Rusia ke Ukraina. Sikap China yang masih membeli barang dari Rusia juga dikecam Australia.
Dilansir dari AFP, Jumat (25/2/2022), Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, mengatakan dunia harus bersama-sama mengutuk tindakan Rusia ke Ukraina. Dia menyinggung kurangnya tanggapan tegas China kepad Rusia.
Lontaran sikap PM Australia ini muncul setelah China pada Kamis kemarin mengumumkan akan mengimpor gandum lebih banyak dari Rusia. Sikap China ini beda jauh dengan negara-negara barat yang akan memberikan sanksi kepada Rusia dan sekutunya.
“Anda tidak akan memberikan ‘nafas’ ke Rusia ketika mereka menyerang negara lain. Itu tidak dapat diterima,” ujar Morrison.
Rusia memproduksi sekitar seperempat gandum dunia, dengan nilai perdagangan miliaran dolar AS per tahun. Sementara Ukraina memproduksi 10% pasokan gandum dunia. Perang ini dikhawatirkan bakal membuat produksi terganggu, dan harga pangan serta bahan bakar dunia menjulang tinggi.
China disebutkan, sebelumnya hanya mengizinkan impor gandum dari beberapa daerah di Rusia, dengan alasan masalah penyakit. China sendiri menyatakan simpatinya atas konflik Rusia dan Ukraina. China telah mendesak adanya dialog kedua negara.
Sementara pihak Amerika Serikat (AS) beserta sekutunya telah mengecam Presiden Rusia, Vladimir Putin, dan memberikan sanksi ekonomi kepada Rusia.
Dalam laporan AFP disebut, India yang merupakan pembeli utama senjata Rusia, sejauh ini menahan diri untuk tidak mengutuk tindakan Rusia terhadap Ukraina. Namun PM Morrison tidak menyinggung sikap India.
Seperti diketahui, hubungan China dengan Australia tengah berada di titik terendahnya. Kedua belah pihak tengah berada dalam konflik perdagangan.
DENY