Site icon kontroversinews.com

Penjelasan Damri Bandung Terkait Gaji Karyawan Tak Dibayar

Ilustrasi - ratusan pegawai DAMRI Bandung belum digaji.

BANDUNG (Kontroversinews.com) – General Manager Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia atau DAMRI Bandung, Ahmad Daroini, tak memungkiri perihal ratusan pegawai DAMRI Bandung yang belum digaji secara penuh selama tujuh bulan.

Namun, meski begitu, Ahmad Daroini menegaskan, pegawai bukan tidak menerima sama gaji sama sekali. Perusahaan tetap mengupah pegawai dengan cara dicicil. Akan tetapi, pihaknya tidak menyebutkan secara jelas berapa angka cicilan gaji yang dibayarkan per bulannya.

“Setiap bulan tetap ada cicilan, pembayaran gaji tapi tidak penuh 100%, sehingga kalo diakumulasikan kekurangan gaji bisa mencapai 5 bulan gaji tertunda,” kata Ahmad Daroini dilansir dari ayobandung.com, Jumat, 17 September 2021.

Sisa upah sekitar lima bulan itu, Ahmad Daroini catat sebagai hutang perusahaan terhadap para pegawainya. Ahmad Daroini menjanjikan, tunggakan tersebut akan dibayarkan dengan cara diangsur.

“Tetap dicatat sebagai hutang gaji perusahaan kepada karyawan namun tetap akan diselesaikan dengan skema pembayaran diangsur,” jelasnya.

Menurutnya, terdapat berbagai alasan mengapa hal tersebut bisa terjadi pada perusahaan BUMN ini, salah satunya karena dampak dari pandemi Covid-19 yang telah berlangsung selama hampir dua tahun.

“Sejak adanya pandemi Covid-19 kegiatan operasional menurun dan pendapatan operasional menurun drastis,” katanya

“Yang sangat mempengaruhi pendapatan operasional adalah PSBB, PPKM Darurat, PPKM level 4, penutupan ruas jalan dan penutupan atau pembatasan pusat kegiatan masyarakat,” tambahnya.

Penurunan pendapatan operasional inilah, lanjut Ahmad, menjadi faktor yang berimbas pada gaji para pegawai DAMRI Bandung. Ia secara terus terang mengaku bahwa perusahaan tidak membayar upah pegawai secara penuh.

“Sehingga hak-hak karyawan berupa gaji tidak bisa dibayar penuh,” ungkapnya.

Sebelumnya, ratusan karyawan perusahaan Damri cabang Bandung dikabarkan belum menerima gaji dalam 7 bulan terakhir. Total uang yang diterima karyawan selama 7 bulan tersebut hanya sebesar Rp 1 juta untuk masing-masing.

Seorang pengemudi, Ade Fattah Hidayat mengaku para karyawan sempat melakukan aksi menyikapi pernyataan perusahaan yang mengklaim telah membayar gaji para karyawan. Mereka menyampaikan belum digaji 7 bulan dan baru dibayar Rp 1 juta.

“Baru Rp 1 juta,” ujar Ade, Kamis, 16 September 2021.

Baginya, uang tersebut tidak dapat menutupi kebutuhan sehari-hari. Ade bahkan sempat menggunakan aplikasi pinjaman online dan mengadaikan barang pribadi untuk menutupi kebutuhan sehari-hari dan membayar biaya kuliah anak.

Ia juga selama ini belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah. “Selama ini yang menolong subsidi dari keluarga,” kata dia.

Ade mendapatkan informasi jika perusahaan belum bisa membayarkan gaji karena terdampak pandemi Covid-19. Ade berharap permasalahan tersebut dapat segera terselesaikan dan gaji karyawan dapat dibayarkan.

 

Exit mobile version