Site icon kontroversinews.com

Tujuan Nadiem Siapkan Rp17,42 T untuk Laptop Merah Putih

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim.

JAKARTA (Kontroversinews.com) – NMenteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mengatakan pengadaan laptop buatan dalam negeri ini dibutuhkan untuk menunjang program Digitalisasi Sekolah yang digagas kementeriannya.

Nadiem Makarim mengungkapkan rencana pemerintah untuk menciptakan Laptop Merah Putih bekerja sama dengan produsen laptop dalam negeri, salah satunya PT. Zyrexindo Mandiri Buana Tbk.

Total anggarannya mencapai Rp17,42 triliun dan direncanakan bakal berjalan hingga tahun 2024.

Anggaran sebesar itu menurutnya juga akan digunakan buat membeli alat-alat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) lainnya seperti access point, konektor, layar proyektor, speaker aktif, hingga internet router.

“Sampai 2024 ini kita ada program untuk digitalisasi sekolah. Peralatan TIK yang dibeli dan dikirim ke berbagai sekolah di Indonesia ini adalah produk dalam negeri,” jelasnya seperti disampaikan lewat tayangan di kanal YouTube Kemenko Kemaritiman dan Investasi RI.

Nadiem menerangkan, pada program Digitalisasi Sekolah tahun ini kementeriannya mengirimkan 190.000 laptop yang diklaimnya memiliki komponen dalam negeri ke 12.000 sekolah, mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga jenjang sekolah dasar dan menengah atas.

Total anggaran yang dibelanjakan untuk realisasi program ini, kata dia mencapai Rp1,3 triliun. Adapun saat ini, lanjut dia Kemendikbudristek telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp2,4 triliun sebagai dana alokasi khusus pendidikan digital tahun 2021 di tingkat provinsi dan daerah untuk 240 ribu laptop.

Ke depan, ia memastikan akan terus menggunakan produk elektronik berbasis komponen dalam negeri untuk pelaksanaan program tersebut.

“Seratus persen dari anggaran tersebut dibelanjakan untuk laptop PDN dengan sertifikat tingkat komponen dalam negeri,” ucap suami dari Franka Franklin Makarim ini.

Nadiem meyakini penggunaan produk dalam negeri (PDN) mampu memicu dan peningkatan riset di perguruan tinggi. “Kemudian berbagai macam adopsi teknologi yang sudah terjadi di masa pandemi ini tidak sia-sia,” imbuhnya.

Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengamini pernyataan Nadiem yang menyebut sudah ada laptop PDN yang merupakan hasil dari kerjasama kampus ternama di Indonesia. Laptop-laptop ini, katanya sudah banyak dipakai di sektor pendidikan tanah air.

“Mereka membuat produk tablet dan laptop merah putih dengan merek Dikti Edu,” ucap Luhut pada kesempatan yang sama.

Kehadiran Laptop Merah Putih diharpkan untuk memaksimalkan Tingkatan Kandungan Dalam Negeri (TKDN) produk Tenkologi Informasi dan Komunikasi (TIK), serta mengurangi ketergantungan laptop impor.***AS

Sumber: asumsi.co

Exit mobile version