JAKARTA (Kontroversinews.com) – Marshanda, seorang arti terkenal mengingatkan mendiagnosa diri sendiri atau self diagnosis atas kesehatan jiwa bisa berbahaya. Sebab tindakan ini justru bisa memperburuk kondisi kesehatan jiwa seseorang.
“It’s almost like a trend, cuma baca karakteristik di Google lantas bilang ‘wah ini gue banget, lalu dia announce ke temen-temennya kalau dia bipolar,” kata Marshanda dalam sesi bincang-bincang live Instagram “Self Awareness for Better Mental Health” dari Ms Learning & Grow, Sabtu 10 Oktober 2021.
Karenanya Marshanda mengingatkan hal tersebut tidak boleh dilakukan. “Self diagnosis enggak boleh dilakukan, itu harus dilakukan oleh profesional,” katanya seperti dilansir dari Antara.
Sementara psikolog dari Universitas Indonesia, Kasandra A. Putranto mengatakan, mendiagnosa diri sendiri mengidap penyakit atau gangguan tertentu, misalnya depresi, bisa berbahaya.
Sebab hal tersebut bisa menyebabkan kekhawatiran yang tidak perlu. “Jika kekhawatiran memburuk maka dapat mengembangkan gangguan kecemasan,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Kasandra, mendiagnosa diri sendiri dapat membuat seseorang tidak bisa mendapatkan penanganan yang tepat.
Sementara dalam bincang-bincang bersama psikolog Caca Tengker, Marshanda mengisahkan dia sudah didiagnosa bipolar sejak usia sekira 15 tahun.
Sebelum usia tersebut, Marshanda mengaku kehidupannya baik-baik saja.
“Aku mulai modelling, syuting iklan dan fashion show di umur lima tahun, lalu umur 11 aku syuting ‘Bidadari’, aku tuh anak yang bahagia banget, aku cinta hidup, aku sangat suka syuting, suka sekolah,” katanya.
“Suatu hari di usia 15 tahun, aku didiagnosa punya mental illness dari psikiater. What? Selama ini aku sudah perform di sekolah di syuting, aku bahagia, terus aku sakit jiwa? It was shocking,” kata Marshanda yang sempat menyangkal kondisinya sampai empat tahun setelah didiagnosa itu.
Baca Juga: Hati-hati Jika merasakan 5 Gelaja Ini, Tandanya Kamu Sedang Stres, Nomor 4 Sering Tidak Kita Sadari
Sampai akhirnya dia berusia 17 tahun, Marshanda memutuskan untuk mendapatkan bantuan dari profesional untuk mengatasi masalah kesehatan jiwanya.
“Setiap rencana Allah yang diberikan pada aku, Dia punya rencana besar, Dia menanamkan challenge tapi at the same time memberikan keberanian untuk sharing, sekarang aku lihat banyak conversation untuk membicarakan mental health karena semua orang pasti puna tekanan, punya pain tapi yang paling penting,” kata Marshanda.***