KAB. BANDUNG Kontroversinews.com – Ketua DPD Partai Nasdem Kabupaten Bandung H. Agus Yasmin mengkritisi keberadaan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Oto Iskandardinata (Otista) yang dinilainya ada kesalahan managemen waktu kebijakan pada masa Bupati Bandung Dadang Naser.
Agus Yasmin menuding, karena “dosa” Dadang Naser, membuat RSUD tersebut sulit melakukan pelayanan dan mendapatkan hak.
Menurut Agus Yasmin, hampir Rp 18 milyar uang Covid tidak bisa ditagihkan oleh RSUD Soreang ke pusat karena pergantian nama RSUD Otista tetapi akreditasi tidak berubah, status RS yang tidak naik.
Selain itu, Agus Yasmin menilai tidak elok RSUD Otista managemen bisnisnya kalah oleh rumah sakit swasta. Pasalnya, RSUD Otista tenaga pegawainya dibayar oleh negara, begitu pun pembangunan, peralatan dan rehabnya dibayar oleh negara.
Kesalahan Dadang Naser, sebut Agus RSUD Otista type C, tetapi dibangun dengan standar type A, kemudian nama diubah jadi Otista, akreditasnya tidak berubah, masih rumah sakit Soreang
“ini menghambat pelayanan. Karena, kita tidak bisa mengkomplain dana-dana pelayanan ke pusat. Karena di administrasi jadi salah dengan fakta di lapangan, ” imbuh Agus ayasmin.
Selain itu, ungkap Agus pelayanan BPJS pun terhambat, karena kafasitas RSUD ini terbatas dengan standar type C walaupun bangunannya besar.
” Ini persoalan akreditasi rumah sakit yang tidak bisa secepat membalikan telapak tangan. Coba naik ke type B atau type A akan lebih cepat ruangnya, ” ujarnya Agus.
Pria yang akrab di sapa AY ini menuding lagu, ini karena administrasi managerial di dalam administrasi dan pengelolaan RSUD dan tata kelola yang tidak diselaraskan dengan kecepatan pembangunan fisik.
“Namun, ada upaya dari Dirut RSUD Otista, dr Riantini ke arah itu, dan kami memberikan waktu pengamatannya satu tahunan di anggaran 2022. Kalau anggaran 2022 baik , kecepatannya bagus, performa RSUD naik layak RSUD Otiista segera dikembangkan, ” kata Agus Yasmin saat wawancara dengan wartawan di Rancabali, Rabu (24/11/21).
Agus Yasmin menambahkan, kalau dalam kurun waktu satu atau dua tahun ini tidak bisa menyelesaikan percepatan penyesuaian managemen, maka managemen RSUD Otista harus disetting ulang.