Site icon kontroversinews.com

Hong Kong Hukum Taipan Media Jimmy Lai 12 Bulan Penjara karena Kritik Keras China

Jimmy Lai. (REUTERS)

HONG KONG (Kontroversinews.com) – Taipan bisnis Hong Kong yang juga aktivia pro-demokrasi, Jimmy Lai, dihukum 12 bulan penjara setelah dinyatakan bersalah berkumpul secara tak sah.

Lai satu dari sejumlah aktivis yang dinyatakan bersalah di sidang pengadilan, Jumat (16/4/2021). Dia didakwa terkait protes pro-demokrasi pada 2019.

Taipan berusia 73 tahun ini, pendiri Apple Daily dan pengkritik keras Beijing. Vonis ini ditetapkan di tengah langkah China daratan menekan kebebasan warga di Hong Kong.

Sembilan aktivis dihukum Jumat (16/4/2021), karena ikut serta dalam unjuk rasa pada 18 Agustus 2019. Tiga lainnya dihukum terkait protes terpisah pada 31 Agustus.

Lai menjadi sosok paling terkenal yang ditangkap berdasarkan undang-undang keamanan nasional yang diberlakukan oleh China pada Juni 2020. Lai adalah suara pro-demokrasi terkemuka dan pendukung protes yang meletus tahun lalu.

Pada bulan Februari, pria yang juga memegang kewarganegaraan Inggris, didakwa dengan perkumpulan ilegal dan intimidasi. Ia kemudian dilepaskan oleh polisi.

Media pemerintah China, Global Times, pada Senin (12/4/2021) menyebut Lai sebagai “pendukung kerusuhan” dan menuding surat kabarnya telah “memicu kebencian, menyebarkan desas-desus, dan mencoreng otoritas Hong Kong dan China daratan selama bertahun-tahun”.

Global Times juga melaporkan bahwa dua putra Lai serta dua eksekutif senior Next Digital juga telah ditangkap. Lai sempat dibawa melewati kantor-kantor dalam keadaan diborgol.

Polisi mengkonfirmasi di Facebook bahwa tujuh laki-laki berusia 39-72 telah ditangkap, karena “dicurigai berkolusi dengan kekuataan asing” dan pelanggaran lainnya, tetapi tidak menyebut nama Lai.

Pemandangan hampir 200 petugas polisi menyerbu ruang redaksi Apple Daily, surat kabar pro-demokrasi terbesar di Hong Kong, mengejutkan banyak orang di sini dan pertanda bahwa segala sesuatunya berubah dengan cepat.

Seorang karyawan Apple Daily memberi tahu saya bahwa rekan-rekannya tetap tenang, dan telah memperkirakan ini akan terjadi ketika Undang-Undang Keamanan Nasional disahkan.

Lai adalah pengkritik yang sangat vokal, baik pada pemerintah Hong Kong maupun kehadiran Beijing yang semakin tegas di wilayah tersebut.

Karena kritiknya itu, media berita resmi China kerap mencapnya sebagai pemimpin “Geng Empat” yang menyulut kerusuhan di kota. Beijing juga marah ketika ia bertemu dengan Wakil Presiden AS Mike Pence dan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo tahun lalu.

Akan tetapi meskipun Next Media sering dikritik karena sensasionalismenya, ia tetap menjadi salah satu dari sedikit outlet media dengan pemilik yang tidak punya kepentingan bisnis di China daratan.

Mengutipo dari Okezone, surat kabar yang sebentar lagi akan merayakan hari jadinya yang ke-25 ini sudah berada di bawah tekanan keuangan. Mereka mengatakan akan menerbitkan edisi hari ini tepat waktu, tapi jika pemiliknya yang flamboyan itu dibungkam, tidak jelas apakah mereka akan bertahan.

Exit mobile version