Site icon kontroversinews.com

Fakta-fakta Perusakan Makam di Solo, Jangan Ditanggapi Berlebihan

Gibran Rakabuming Raka meninjau lokasi perusakan makam. (Foto: murianews.com)

JAKARTA (Kontroversinews.com) – Aksi sekelompok bocah ini sungguh tak pantas. Mereka merusak sejumlah makam di TPU Cemoro Kembar, Kelurahan Mojo, Pasar Kliwon, Kota Solo. Aksi tak terpuji itu mengundang reaksi Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

Mengutip dari Okezone, berikut sejumlah fakta-fakta terkait perusakan makam di Solo:

1. Gibran Meradang

Perusakan makam itu membuat emosi Gibran meledak. Gibran meninjau langsung kondisi makam Cemoro Kembar yang dirusak sekolompok bocah tersebut. Ada 12 makam yang dirusak. Pelakunya anak-anak murid sebuah lembaga pendidikan, yang usianya 3-12 tahun.

Menurut Gibran, hal ini sudah keterlaluan, apalagi melibatkan anak-anak. Dia juga mengancam menutup lembaga pendidikan tersebut, karena sudah melanggar aturan dan melibatkan anak-anak yang harusnya dibina. “Ini sudah keterlaluan, harus diproses hukum,” tegas Gibran, Selasa 22 Juni 2021.

2. Upaya Mediasi

Kapolsek Pasar Kliwon, Iptu Achmad Ridwan menjelaskan, pihaknya sudah melakukan proses mediasi antara pihak yang dirugikan dengan pelaku atau orang tua pelaku.

“Dalam pertemuan yang juga dihadiri tokoh masyarakat, RT, dan RW setempat muncul kesepakatan kedua belah pihak, namun kami tetap melakukan pemeriksaan dan penyelidikan terkait kasus tersebut,” tegasnya.

3. Mobil Gibran Diparkir di Dekat Lokasi

Pasca-insiden perusakan tersebut, mobil dinas Gibran diinapkan di dekat tempat kejadian perkara (TKP), tepatnya di Lapangan Kenteng, Kelurahan Mojo, Pasar Kliwon.

Mobil berpelat nomor AD 1 A tersebut diinapkan sejak Senin 21 Juni 2021 sore. Pantauan Solopos hingga Selasa 22 Juni 2021 malam mobil Toyota Innova itu masih berada di lokasi yang sama.

Letak mobil dinas itu hanya berjarak beberapa meter dari rumah belajar informal yang diikuti para pelaku perusakan makam. Lurah Mojo, Margono, terlihat menemani para pengurus RT dan RW setempat menjaga mobil berwarna putih itu.

5. Linmas Berjaga

TKP juga dijaga sejumlah petugas Linmas Kelurahan Mojo, Pasar Kliwon, Solo, menjaga mobil dinas Gibran itu. Ketua RT 008/RW 003 Mojo, Krisdhianto, mengungkapkan, mobil dinas Gibran diparkir di Lapangan Kenteng sejak Senin sore.

5. Tak Perlu Ditanggapi Berlebihan

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu’ti menyatakan, tidak perlu menanggapi berlebihan kasus perusakan makam nasrani di Solo. Sebab pelaku masih anak-anak alias masih bocah, bisa jadi hal itu hanyalah tindakan spontan.

“Karena mereka masih anak-anak, sebaiknya pakai pendekatan pembinaan, bukan pendekatan hukum,” ujar Mu’ti. ***AS

Exit mobile version