Site icon kontroversinews.com

DPR Minta Pemerintah Jaga Stabilitas Harga Kebutuhan Pokok Menjelang Lebaran

Ilustrasi kebutuhan pokok di pasar tradisional. (Shutterstock)

JAWA BARAT (Kontroversinerws.com) – Anggota Komisi VI DPR, Hj Nevi Zuairina yang bermitra dengan Kementerian perdaagangan meminta secara khusus kepada pemerintah agar jelang Ramadhan dan Idul Fitri tahun 2021 memastikan harga kebutuhan pokok stabil. Hal ini  agar masyarakat dapat melalui momentum hari besar tahunan ini dengan rilex dan menyenangkan.

Nevi mengatakan, beberapa analisa pasar berdasarkan pantauan dan penelitian singkat menunjukkan, bahwa Menjelang Ramadhan dan Idul Fitri harga-harga kebutuhan pokok diprediksi akan mengalami kenaikan.

“Menjelang Ramadhan dan Idul Fitri biasanya harga-harga kebutuhan pokok  akan mengalami kenaikan. Hal tersebut dikarenakan adanya kenaikan permintaan yang tidak biasanya saat Ramadhan dan Idul Fitri,” tutur Politisi PKS ini dalam pernyataannya yang telah dikutip dari laman Jurnal Soreang, Senin, 5 Maret 2021.

Nevi menegaskan,  peerintah dapatmemastikan tersedianya stok komoditas yang tiap tahun mengalami kenaikan saat Ramadhan dan Idul Fitri seperti daging, beras, gula, terigu, bawang merah, dan minyak goreng.

“Hal ini saya tekankan terus karena Pemerintah sangat perlu mengambil langkah yang tepat untuk mengendalikan harga kebutuhan pokok  agar tidak merugikan pihak-pihak terkait seperti petani, nelayan, pedagang, dan juga masyarakat selaku konsumen,” kata wakil rakyat dari Dapil Sumatera Barat II itu.

Ada 4 hal yang harus diperhatikan, yaitu pasokan, distribusi, sinergi dan operasi pasar. Pemerintah adalah memastikan distribusi berjalan lancar, jangan ada penimbunan, lakukan koordinasi yang baik antar Kementerian dan Lembaga terkait.

Dia mengingatkan  puasa dan lebaran dengan permintaan akan kebutuhan pangan pokok meningkat tajam, sering kali muncul orang-orang tak bertanggung jawab memanfaatkan situasi yang akhirnya merugikan banyak pihak terutama masyarakat konsumen.” Oknum-oknum ini muncul musiman dan pemerintah belum selesai memberantas para spekulan-spekulan nakal ini,” katanya.***AS

Exit mobile version