Bondowoso (Kontroversinews.com) – Sebagai site olahraga paralayang, Megasari di Bondowoso mungkin sudah jamak yang tahu. Tapi sebagai dinding kaldera, belum banyak orang yang tahu.
Melansir dari Detikcom, Megasari merupakan julukan atau nama sebuah tempat yang terletak di dataran tinggi Ijen. Tepatnya di Kecamatan Ijen, Bondowoso. Megasari memiliki ketinggian 1.598 mdpl (meter di atas permukaan laut).
Itulah sebabnya bagi para pegiat olahraga dirgantara lokasi ini dinilai sangat representatif untuk take off paralayang dan gantole. Buktinya, di tempat ini sudah beberapa kali digelar kejuaraan paralayang berskala nasional maupun internasional.
Sejumlah fasilitas pendukung juga sudah mulai dibangun pemerintah setempat. Diantaranya musala, gazebo, gardu pandang, serta fasilitas lainnya. Termasuk jalan menuju lokasi yang sudah mulus.
Berada di lokasi ini, pengunjung seolah dibawa terbang. Sebab, sejauh mata memandang ke bawah tampak hamparan ribuan hektar kebun kopi. Sementara persis di depan atau timur adalah gunung Ijen, dan sebelah kanan atau selatan tampak gunung Raung dan Suket.
Pada kondisi tertentu, tampak awan putih berjalan menggumpal di bagian depan dan bawah. Sehingga kita seolah berada di atas awan. Juga kabut dan hawa sejuk merasuk.
Dari sejumlah referensi ilmiah, Megasari merupakan dinding kaldera gunung Ijen Purba yang diperkirakan meletus sekitar 70.000 tahun lampau. Akibat letusan dahsyat tersebut kemudian terbentuklah Kaldera.
Adapun Kaldera sisa letusan gunung Ijen Purba tersebut memiliki luas sekitar 220 km persegi dengan diameter mencapai 15-20 kilometer. Bekas kaldera tersebut saat ini menjadi wilayah Kecamatan Ijen, kawasan Perhutani, dan Cagar Alam Ijen.***AS