Site icon kontroversinews.com

Bareskrim Polri Selidiki Laporan Ujaran Kebencian Edy Mulyadi

Kontroversinews.com Bareskrim Polri menyatakan telah menerima dan langsung menyelidiki laporan ujaran kebencian Edy Mulyadi soal pernyataannya Kalimantan Timur tempat Jin Buang Anak. Laporan itu terdaftar dalam LP/B/0031/I/2022/SPKT/BARESKRIM POLRI tertanggal 24 Januari 2022.

“Ya laporan sudah diterima dan tim Siber langsung melakukan penyelidikan kasus tersebut,” tutur Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi, Jakarta, Selasa (25/1/2022).

Dedi menyebut, pelaporan tersebut akan diusut oleh jajaran Direktorat Tindak Pidana Siber (Dit Tipid Siber) Bareskrim Polri. “Kasusnya saat ini ditangani oleh Dittipidsiber Bareskrim,” ujar Dedi. Selain itu, kasus ini juga diterima Polda Kalimantan Timur (Kaltim) atas dugaan penghinaan kalimat ‘jin buang anak’. Laporan tersebut secara resmi terdaftar di nomor LP/B/21/I/2022/SPKT/Polda Kaltim tanggal 24 Januari 2022.

“Dalam hal ini, pihak Polda Kalimantan Timur telah menerima laporan,” ungkap Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan. Ramadhan menjelaskan, pelapor merupakan bagian dari persatuan pemuda Dayat yang merupakan gabungan dari beberapa elemen masyarakat.  “Dengan pelapor berasal dari persatuan pemuda Dayak.

Pelapor dan teman-teman terdiri dari pemuda lintas agama yang berasal dr GP Ansor, GMKI, Pemuda Muhammadiyah, Pemuda Katolik dan Hindu di Provinsi Kalimantan Timur. Itu terkait pelaporan saudara EM,” ujar Ramadhan.

Sebelumnya, Edy Mulyadi menyebutkan Kalimantan sebagai tempat jin membuang anak. Videonya pun viral di media sosial dan menyulut reaksi dari masyarakat adat dayak. Tokoh Adat Dayak Balikpapan, Mey Chirsti mengatakan, ucapan yang dilontarkan Edy tidak hanya menyakiti perasaan suku dayak namun seluruh warga Kalimantan. Edy Mulyadi akhirnya meminta maaf kepada seluruh pihak yang kecewa dan marah atas pernyataannya yang menyebut Kalimantan sebagai tempatnya jin buang anak. Menurutnya diksi ‘tempat jin buang anak’ bukan bermaksud menghina, namun lebih diartikan sebagai penggambaran “tempat yang jauh”.

Exit mobile version