Site icon kontroversinews.com

Agus Chandra, Direksi Baru Kimia Farma Diagnostika

Agus Chandra menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PT Kimia Farma Diagnostika (KFD). Foto: dok Kimia Farma Apotek.

JAKARTA (Kontroversinews.com) – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thorir  menunjuk Agus Chandra sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PT Kimia Farma Diagnostika. Penetapan tersebut usai pemegang saham memecat seluruh Dewan Direksi akibat kasus rapid test antigen bekas.

Agus Chandra sebagai Plt Direktur Utama Kimia Farma Diagnostik. Dia menggantikan Adil Fadilah Bulqini yang sudah diberhentikan. Sementara itu, Abdul Aziz diangkat sebagai Plt Direktur.

Lantas siapa sosok Agus Candra yang diangkat Erick Thohir? Dari data yang dihimpun MNC Portal Indonesia, Agus merupakan General manager (GM) Keuangan dan Akuntansi PT Kimia Farma (Persero) Tbk. Dia juga pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan dan SDM Kimia Farma Apotek.

Dia merupakan lulusan dari Universitas Indonesia (UI) dengan jurusan akuntansi. Kemudian melanjutkan pendidikan Magister (S2) Business Administration di Universitas Gadjah Mada (UGM).

Sementara itu, Abdul Aziz juga menjabat sebagai Direktur Operasional Kimia Farma. Abdul memang membangun karirnya di BUMN Farmasi sejak 2000 silam lalu. Dari laman Linkedin, dia pernah menjabat sebagai manager farmasi dari 2000-2009 di PT Kimia Farma Apotek. Kemudian, diangkat menjadi Brand Manager pada 2009 hingga saat ini.

Abdul menamatkan pendidikan S1 di Universitas Indonesia dengan jurusan Farmasi pada 1998. Setahun kemudian atau tepatnya pada 1999 dia melanjutkan pendidikan Apoteker di kampus yang sama dan lulus pada 2000.

Pada 2009, dia meraih gelar Magister (S2) Manajemen Keuangan di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.

Kementerian BUMN memastikan pengangkatan Dewan Direksi secara definitif akan diumumkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Meski begitu, jadwal pelaksanaan RUPS belum disampaikan.

“Plt Direktur Utama Kimia Farma diagnostik, Bapak Agus Chandra. (Sementara) Plt Direktur Bapak Abdul Aziz. Plt itu sampai ada penetapan di RUPS perusahaan, penetapan definitif,” ujar pihak Kementerian BUMN kepada wartawan yang dilansir dari Okezone.***AS

Exit mobile version