KAB.INDRAMAYU (kontroversinews.com) – Pada pemberitaan edisi sebelumnya, mengenai pekerjaan (proyek) pengaman pantai dipantai desa limbangan kecamatan juntinyuat kabupaten cirebon propinsi jawa barat tentang 2 jenis kubus beton,terus adanya orang BIN.
Kali ini,wartawan media ini mengupas dana (anggaran) buat pembangunan/sewa bangunan direksi kit (bedeng) pada proyek tersebut. Direksi kit atau bedeng sendiri merupakan bangunan simpel bersifat semi permanen dengan luas bangunan berkisar diukuran luas 4×6 meter yang dibangun menggunakan sandwich panel, pegawai konstruksi juga menyebutnya sebagai kantor lapangan.
Keberadaan kantor lapangan sifatnya mutlak bahkan tertulis pada surat rencana persiapan proyek pembangunan, kontraktor tidak bisa mengerjakan pembangunan jika belum menyelesaikan pembuatan kantor ini.dan besaran anggaran pembuatan atau penyewaan direksi keet (bedeng) tersebut biasanya sudah tertuang pada rencana anggaran dan belanja (RAB) pekerjaan/proyek yang harus dikeluarkan oleh pihak pemborong (pelaksana pekerjaan), dan berapa besarannya jumlah anggaran itu.
Dalam penelusuran wartawan media ini yang mendatangi pihak kantor dinas kelautan dan perikanan kabupaten indramayu pada 17-juni-2021 untuk menanyakannya.setelah beberapa menit dikantor dinas kelautan dan perikanan indramayu, wartawan media ini berhasil bertemu dengan seorang pegawai bernama oni. Dalam konfirmasinya oni mengatakan bahwa pihaknya tidak menerima anggaran sewa dari pemborong, dan hanya berpesan silahkan tempati tapi dibereskan yang rusak-rusaknya.
“saya hanya dapat laporan dari orang sana (limbangan, red) bernama ansori, kalau bangunan yang bekas koperasi dan TPI (tempat pelelangan ikan) itu mau dipakai oleh pemborong proyek.saya persilahkan,saya hanya minta perbaiki pintu-pintu dan dicat temboknya”,ujar oni.
Saat disingung kalau hali ini hendak diberitakan,oni menjawab “ya jangan, kami dinas kan nggak tau menahu.silahkan nanti temui pak ansori,biar jelas” sambil menelpon ansori agar menemui wartawan media ini. Namun setelahnya, oni hanya memberikan nomer ansori.
saat dihubungi lewat pesan singkat chatt whatsapp, ansori hanya menjelaskan kalau dirinya pun tidak tahu sepenuhnya. Ansori mengaku kalau dirinya hanya menjembatani pemakaian gedung tersebut,dan menjelaskan bahwa pihak pemborong mengeluarkan anggaran sekitar Rp.20.000.000,-an untuk pengecatan tembok,potong rumput.
“Oh iya mas kalau masalah bedeng itu bukan sewa pakus sy konfimasi sama orang dinas hanya titip gedung suruh beresin yang pada retak dan pengecekan babad rumput jadi hanya suruh memelihara gedung, Dinding itu semua retak dan semuanya di beresin rumput di depan gedung sampe satu meter semuanya di babad jadi Alhamdulillah semuanya rapih.Pemborong hanya mengeluarkan buat perbaikan gedung saja, Karena sy atas nama masyarakat menunjukkan gedung mubazir buat mesum lebih baik di tempati mas Kus begitu.
Beresi buat ngecet babad rumput beresin dinding buat tukang kira2 20jt-an habis pak kus,Lah lebih lanjht silahkan ngobrol sama humas.pak lurah karim,desa limbangan.Itu habis 20 jt perkiraan saya mas Kus, lebih detil beresin gedung sama humas,mungkin nota2 matrial mas”, pungkas ansori.
Lurah karim humas proyek,saat dikirimi screenshot konfirmasi wartawan media ini dengan ansori.tidak membalas,alias enggan untuk berkomentar.diwaktu yang sama,wartawan media ini pun meminta tanggapan pelaksana yang bernama tran untuk publikasi/pemberitaan kembali via chatting whatsapp.namun tran hanya menjawab singkat “Walaikumsalam salam.
Silahkan pak”,ucap nya saat wartawan media ini meminta ijin untuk naik berita kembali. Entah apa yang ada dibenak mereka-mereka yang ada dilokasi pekerjaan pengaman pantai yang berada dipantai desa limbangan, hingga terkesan selalu menantang.apa karena adanya timbul orang dari badan intelijen negara (BIN) dibelakangnya,atau karena apa.
Karena sampai berita ini diturunkan,tidak ada hak koreksi maupun hak jawab yang sudah tertuang pada undang-undang pers nomor 40 tahun 1999 pasal 1 ayat 11 dan 12.untuk itu, wartawan media ini akan terus mengupasnya dalam pemberitaan-pemberitaan selanjutnya.
Untuk membuktikan tentang benar tidaknya dugaan mengakali anggaran negara,pada paket pekerjaan dari kementrian pupr lewat bbws cimanuk-cisanggarung yang dikerjakan dan dilaksanakan oleh PT.Kalapa Satangkal Makmur Sejahtera yang tidak beralamat dipapan informasi pekerjaan tersebut. (KUSYADI)