MEDAN (Kontroversinews.com) – Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Medan meminta masyarakat yang akan menjalankan tradisi ziarah kubur (nyekar) jelang pelaksanaan puasa Ramadan untuk tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Penerapan protokol kesehatan saat ziarah kubur dinilai penting agar tidak menimbulkan kluster baru penularan Covid-19.
“Boleh saja berziarah. Ziarah kan bagian dari tradisi kita. Tetapi tetaplah menerapkan protokol kesehatan. Pakai masker, jaga jarak, berziarahlah secara bergantian dan jangan berkerumun,” ujar Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Medan, Mardohar Tambunan.
Mardohar menyebutkan, pengelola tempat pemakaman umum juga harus proaktif mengimbau warga yang berziarah untuk menerapkan protokol kesehatan.
“Mereka (pengelola makan) harus mengatur sedemikian rupa agar para peziarah tidak berkerumun. Harus proaktif,” tukasnya dilansir dari Okezone.
Syarmadan (44) penjaga makam di Jalan Sutomo, Kota Medan, berharap Pemerintah Kota dapat memfasilitasi sarana dan prasarana untuk menerapkan protokol kesehatan.
“Kita pada dasarnya siap untuk melaksanakan protokol kesehatan. Tapi sebaiknya ada perlengkapan seperti fasilitas pencuci tangan serta petugas yang ikut mengawasi para peziarah,” tukasnya.
Sejauh ini, kata Syarmadan, para peziarah cukup patuh dengan protokol kesehatan. Khususnya terkait pemakaian masker dan jaga jarak.
“Kita ada fasilitas cuci tangan. Tapi ya seadanya. Lebih bagus kalau ada bantuan dari pemerintah,” pungkasnya.