GARUT (Kontroversinews.com) – Garut Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Garut, Jawa Barat pada saat bulan suci Ramadan, PT Pertamina menambah pasokan hingga 116 ribu tabung Liquified Petroleum gas (LPG) 3 kilogram.
Juru Bicara Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Kabupaten Garut Evi Hartaz Alvian mengatakan, penambahan pasokan gas itu disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Garut secara reguler sebanyak 1.604.306 tabung tiap bulan, plus kebutuhan selama Ramadan berlangsung.
“Totalnya nanti menjadi 1.720.306 tabung,” ujarnya, kemarin.
Evi menyatakan, kebutuhan gas selama Ramadan kerap menunjukan kenaikan signifikan hingga dua kali lipat dibanding bulan biasa, sehingga dibutuhkan suntikan pasokan untuk memastikan ketersediaan gas,
Dengan upaya itu, Evi berharap tidak terjadi kelangkaan hingga kesulitan mendapatkan gas bagi masyarakat, terutama untuk memenuhi kebutuhan selama ramadan.
“Untuk bulan Mei saat menjelang Idul Fitri, Pertamina sedang menghitungnya,” kata dia.
Melihat tingginya kebutuhan gas LPG 3 kilogram selama Ramadan termasuk saat mendekati lebaran, PT Pertamina telah menyiapkan ketersediaan gas bersubsidi tersebut secara optimal.
“Masyarakat diharapkan tetap tenang dengan ketersediaan gas subsidi di pasaran,” kata dia.
Untuk memenuhi meningkatknya permintaan secara nasional, tahun ini PT Pertamina telah menambal stok reguler gas subsidi menjadi 19 juta tabung dari sebelumnya 17 juta tabung.
“Ada kenaikan sebanyak dua juta tabung di tahun 2021 ini,” kata dia.
Selain itu, untuk menurunkan ketergantungan terhadap LPG 3 kilogram, Evi berharap masyarakat mulai beralih menggunakan gas LPG nonsubsidi, mulai Bright Gas 5.5 kg, 12 kg dan 50 kg.
“Untuk keperluan-keperluan di luar subsidi, berapa keperluannya, kita siapkan,” ucap dia.
Namun suntikan sekitar 116 tabung gas LPG 3 kilogram belum dirasakan seluruh pangkalan gas di Garut. Ramdani (45), salah satu pangkalan di wilayah Karangpawitan Garut, mengaku hingga kini belum menerima informasi adanya penambahan pasokan itu.
“Gak ada, malah baru tahu,” kata dia.
Menurutnya, penambahan pasokan gas tiap tahun biasa terjadi di Garut untuk menghindari adanya kelangkaan, namun suntikan yang diberikan jarang dinikmati seluruh pangkalan.
“Biasanya kalau kita ingin nambah juga harusnya Agennya juga ikut merasakan,” kata dia.
Selain itu pemberian kuota tambahan gas biasanya diberikan bagi pangkalan tertentu berdasarkan penilian yang telah diberikan pertamina. “Memang ada penambahan, tapi gak pernah nambah bagi pangkalan itu,” ujar dia.
Namun meskipun demikian, ia berharap pasokan gas reguler yang biasa ia terima bisa berjalan lancar, meskipun tanpa adanya penambahan.***AS