JAKARTA Kontroversinews.com– Menteri Koordinator bidang maritim dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan meminta agar pembedaan pemberlakuan karantina Covid-19 bagi pejabat dan warga negara biasa yang datang dari luar negeri tidak diadu-adu.
Luhut kemudian menyebut mantan pejabat yang mempertentangkan kebijakan karantina bagi pejabat dan warga negara biasa tidak bijak. Namun, Luhut tidak menyebut jelas identitas pejabat tersebut.
“Jangan di bentrokkan, diadu-adukan antara pejabat pemerintah, antara orang berada dengan orang biasa,” kata Luhut dalam konferensi pers evaluasi PPKM, Senin (27/12).
“Saya kira itu tidak arif, kalau ada mantan pejabat bicara seperti itu,” tambah Luhut.
Luhut mengatakan penetapan kebijakan karantina bagi pelaku perjalanan, termasuk diskresi bagi pejabat, dibuat berdasarkan masukan dari berbagai pakar. Kebijakan itu, kata Luhut, bukan hanya kemauan pemerintah.
Ia juga menyebut pemberlakuan diskresi karantina bagi pejabat eselon I dan lainnya tidak hanya diterapkan di Indonesia melainkan di berbagai negara. Ia berujar mekanisme bernegara dalam perbedaan karantina harus tetap berjalan.
“Ada diskresi kepada eselon I dan seterusnya, itu diberikan juga berlaku universal, bukan hanya di Indonesia. Kenapa? Karena mekanisme bernegara itu harus tetap jalan, tapi tentu dengan pengawasan yang ketat,” kata Luhut.
Luhut menegaskan pemerintah mengetahui apa yang harus dilakukan berdasarkan pengalaman penanganan pandemi Covid-19 selama ini. Ia mengklaim pemerintah akan memberikan yang terbaik.
Luhut lantas meminta agar media massa mencatat dan mengambil berita yang resmi dari pemerintah. Ia meminta agar media tidak membuat berita yang kontradiktif.
“Catat saja, ambil saja berita yang resmi disampaikan oleh pemerintah,” ujar Luhut. *