Site icon kontroversinews.com

Target Dishub 2020 , 65% Masyarakat Menggunakan Angkutan Umum

Kab Bandung | Kontroversinews.- Dishub Kab Bandung melalui bidang angkutan gelar sosialisasi Forum diskusi menindak lajuti usulan masyarakat di daerah yang terlayani angkutan umum dan forum tersebut melibatkan stakeholder serta narasumber lainnya yang berkompeten bidangnya ,acara digelar di Sutan Raja lantai 4 Soreang Kab Bandung , jelang diberlakukan angkutan masal .
Dikatakan Kabid Sarana Angkutan Dishub Kab Bandung , Drs. Hilman Kadar MSi , Hari ini kita mengadakan FCD forum group komunikasi kaitan restruturisasi jaringan trayek Kab Bandung , dan juga persiapan angkutan masal ,mengingat bahwa jaringan trayek Kab Bandung dengan SK Bupati No 2 th 2004 yang dulu sudah cukup lama pada waktu itu masih bersatu Bandung Barat dengan Cimahi .
Pada saat ada usulan dari masyarakat untuk daerah yang belum terlayani angkutan umum ,sehingga hari ini kita diskusikan dengan berbagai stakeholder untuk nanti kita rumuskan bersama yang akan kita sepakati untuk diputuskan dan kita juga sudah melakukan FJD di tingkat kecamatan untuk di diskusikan yang nantinya ada jaringan trayek yang diperpanjang ,dipotong atau ada jaringan trayek yang dihilangkan .
Tambah Hilman , memang ada beberapa trayek kurang fisible akhirnya tidak diisi oleh pihak perusahaan ,dari 77 lintasan  yang ada di kita , hanya ada 36 yang beroperasional ,satu sisi Dishub juga dibebankan target sampai 2020 , 65 % masyarakat Kab Bandung diarahkan menggunakan angkutan umum .
Nanti dalam diskusi yang akan kami laksanakan dan kita akan menampung aspirasi selanjutnya dibuatkan berita acara untuk kita tetapkan dalam keputusan Bupati , sedangkan untuk layanan Bi Arti / layanan masal kita sudah buat kajian dan sudah ditetapkan 3 lupline atau jaringan memutar yaitu Soreang – Kopo masuk tol sampai ke Moh Toha langsung ke Baleendah ke Banjaran sampai Soreang .
Tentunya respon dinamika perkembangan masyarakat dan dinamika transportasi dengan memberikan pelayanan kepada masyarakat salah satunya akan mengembangkan jaringan trayek dengan menggunakan bis besar disamping jumlah kendaraan makin banyak dan ruas jalan yang tidak seimbang ,eksekusinya dengan operasional angkutan masal ,” ungkapnya . (Mindra)
Exit mobile version