“Kita buat surat pernyataan dan berkoordinasi dengan pihak sekolah. Mereka dikembalikan ke orang tuanya,” kata Kepala Unit Reserse Polsek Kembang, Ferdo Elvianto saat dihubungi di Jakarta, Senin (20/9/2021).

Ferdo mengatakan, mereka tidak jadi diproses secara hukum karena polisi belum menemukan unsur pidananya.

Mereka belum kedapatan melakukan tawuran dan senjata tajam yang diamankan polisi bukan milik mereka.

Ferdo juga berharap upaya memberikan surat perjanjian kepada orang tua dapat membuat mereka jera sehingga enggan berniat tawuran kembali.

Sebelumnya, jajaran Polsek Kembangan menangkap 13 remaja mayoritas pelajar yang diduga berniat melakukan tawuran pada Sabtu (18/9) pukul 02.25 WIB.

Petugas kepolisian menangkap mereka saat berkumpul di Lapangan Babulminan, Joglo, Kembangan, Jakarta Barat.

Artikel Ditahan karena Tawuran, 13 Pelajar di Kembangan Akhirnya Sipulangkan pertama kali tampil pada kontroversinews.com.

Tawuran tersebut di posting di akun Instagram Jakarta Info (@jktinfo). dari video yang di unggah terlihat tawuran terjadi di jalur kereta api dan beberapa warga    berkumpul melihat keributan tersebut.

Akibatnya peristiwa ini diketahui arus lalu lintas kereta commuter terganggu. Sampai saat ini belum ada informasi jelas mengenai tawuran yang terjadi.

Artikel Tawuran Pagi ini di Kawasan Stasiun Manggarai pertama kali tampil pada kontroversinews.com.

Tawuran yang terjadi saat dini hari itu menyebabkan  Indramayu (51) tewas. Indramayu berprofesi sebagai pengemudi ojek online tewas dalam tawuran tersebut.

Polisi telah mengamankan satu orang pemuda berusia 20 tahunan yang terlibat tawuran tersebut pada Rabu (18/8/2021).

Kapolsek Johar Baru Kompol Edison mengatakan kasus ini dilimpahkan ke Polda Metro Jaya.  Dalam kasus ini polisi sudah memeriksa tiga orang, termasuk dari keluarga korban sebagai pelapor.

“Mereka juga terlambat lapor ke kami, baru pagi berikan laporannya setelah korban sudah meninggal di rumah sakit,” kata Edison .

Mega Nilamsari (31) yang merupakan adik Korban menyampaikan korban tewas saat berupaya membubarkan tawuran yang terjadi sekitar pukul 00.00 WIB.  korban diketahui tidak ikut dalam tawuran, sebab saat kejadian kakaknya baru saja pulang bekerja.

Saat tawuran terjadi, korban sempat dikejar oleh pelaku tawuran dan terjatuh. Saat itu para pelaku langsung mengayunkan senjata tajam ke perut dan dada korban. ***TONY

Artikel Tawuran di Johar Baru Berujung Maut, Satu Orang Tewas pertama kali tampil pada kontroversinews.com.

Kedua kelompok remaja ini pun terlibat aksi saling lempar batu dengan membawa kayu, bahkan senjata tajam berupa golok untuk menyerang lawan, hingga membuat suasana di lokasi terlihat mencekam.

Akibatnya, beberapa pengendara jalan yang melintas pun takut melewati lokasi tersebut karena khawatir terkena sasaran batu, hingga akhirnya pengendara memilih balik arah.

Aksi tawuran antardua kelompok remaja itu awalnya dipicu saling ejek, warga beda kelurahan melibatkan Kelurahan Siti Rejo Tiga dan Kelurahan Harjosari.

Satu ini menurut warga dilokasi sudah tiga kali terjadi, awalnya terlibat saling ejek antar remaja dari dua kelompok hingga akhirnya meluas dengan membawa kawan masing-masing.

“Ini sudah beberapa kali terjadi tawuran antarremaja,” kata warga sekitar lokasi tawuran, Ucok.

Mengutip dari Sindonews, Warga pun berharap aparat dapat menindak tegas agar aksi serupa tidak lagi terjadi, karena cukup meresahkan warga yang bermukim di lokasi jalan tersebut serta para pengguna jalan.

Meski tidak ada aparat yang turun ke lokasi tawuran antar dua kelompok remaja ini bubar setelah warga sekitar menghalau kedua belah pihak.***AS

Artikel Tawuran, Dua Kelompok Remaja di Medan Amplas Saling Serang pertama kali tampil pada kontroversinews.com.

Aparat Polsek Medan Labuhan yang mencoba mengamankan tawuran di Kelurahan Pekan Labuhan, diserang salah satu kubu. Polisi pun terpaksa mengeluarkan tembakan peringatan ke udara untuk melerai aksi tawuran. Bahkan, aparat sempat mengejar pemuda yang kabur ke arah Sungai Deli.

Dua kubu pemuda yakni, pemuda kawasan Jalan Young Panah Hijau dengan pemuda kawasan Pekan Labuhan. Keduanya mempersenjatai diri dengan batu, dan senjata tajam saat aksi tawuran hingga membakar tempat sampah.

“Aksi tawauran ini sudah berlangsung selama tiga tahun terakhir. Berawal dari saling ejek hingga menyebabkan dendam lama,” tutur Ada, warga setempat dilansir dari Sindonews.

Aksi tawuran menyebabkan sejumlah atap rumah warga dan baliho rusak akibat lemparanbatu. Namun, tidak ada korban jiwa dalam aksi tersebut.

Polisi berhasil menyita sejumlah senjata tajam yang tidak sempat dibawa pelaku tawuran. Tawuran terhenti setelah sejumlah petugas kepolisian membubarkan kerumunan.Tawuran juga menyebabkan arus lalu-lintas dari Medan menuju Pelabuhan Belawan dan sebaliknya tersendat selama 2 jam.***AS

Artikel Tawuran Antar Pemuda di Kota Medan, Atap Rumah Warga dan Baliho Rusak pertama kali tampil pada kontroversinews.com.

Wakapolres Cirebon Kota Kompol Ali Rais Ndraha dan Kasatreskrim AKP I Putu Asti Hermawan Santosa menjelaskan kronologi tawuran dalam konferensi pers di Mapolres Cirebon Kota, Jawa Barat, Rabu (17/3/2021).

Melansir dari iNews, dua kelompok remaja merencanakan aksi tawuran dengan membuat janji melalui akun medsos. Aksi tawuran dua kelompok remaja bersenjata tajam pecah di Jalan Tentara Pelajar, Kota Cirebon, Jawa Barat pada 20 Februari 2021 sekitar pukul 02.30 WIB.

Warga melaporkan peristiwa itu ke polisi. Tak lama kemudian, personel Polres Cirebon Kota tiba di lokasi kejadian membubarkan aksi tawuran. Petugas juga menangkap sembilan remaja.

Pelaku rata-rata pelaku berusia di atas 17-18 tahun. Namun dua dari sembilan pelaku tawuran yang ditangkap itu masih di bawah umur. Akibat peristiwa tersebut, satu korban mengalami luka sabetan senjata tajam. Meski sudah mendapat perawatan di rumah sakit, korban akhirnya meninggal dunia.

Selain menangkap pelaku tawuran, petugas juga menyita sejumlah senjata tajam. Seperti, bom molotov, celurit, parang, tongkat besi, dan lempengan logam yang dibentuk seperti gergaji.

Empat pelaku lain yang masih buron atau masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). Keempat orang yang buron itu merupakan otak dari aksi tawuran tersebut. Satu dari empat DPO itu yang membacok korban hingga tewas. Dua kelompok pemuda ini sengaja memancing kelompok lain untuk melakuan aksi tawuran.

Mereka terdiri dari beberapa kelompok yang bergabung membentuk aliansi. Selain kelompok itu, penyidik Satreskrim Polres Cirebon Kota juga mengantongi tiga akun media sosial.  Motif aksi tawuran itu, mereka cari panggung. Namun dari beberapa kali tawuran, baru kali ini jatuh korban tewas. Akibat perbuatannya, para pelaku dijerat dengan pasal 170 dan/atau 338, dengan ancaman hukuman 12 tahun atau 15 tahun.

Sedangkan untuk pelaku yang masih dibawah umur, mereka bakal dijerat pasal 80 ayat (3) Jo Pasal 76C UU RI No.17 tahun 2016 tentang peraturan penetapan pemerintah pengganti undang-undang Nomor 1 tahun 2016, tentang perubahan kedua atas UU RI No. 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak.***AS

Artikel Demi Konten di Medsos! Dua Kelompok Remaja Tawuran di Cirebon Tewaskan Satu Orang pertama kali tampil pada kontroversinews.com.

Polisi berhasil menangkap empat pelaku dan masih memburu tujuh orang yang ikut dalam tawuran itu.

Kapolsek Kebon Jeruk Kompol R Manurung mengatakan, peristiwa tawuran itu terjadi sekitar pukul 02.30 WIB, Jumat (12/3/2021) dini hari. Kedua kelompok itu sebelumnya janjian berkelahi massal melalui media sosial.

“Kelompok akun desikel2022 (kelompok korban) memasang status untuk mengajak tawuran. Kemudian akun dualibel2021 (kelompok pelaku) saat sedang berkumpul di angkringan jalur 20 Kembangan, Jakarta Barat, melihat ajakan tawuran tersebut. Lalu kedua kelompok tersebut melakukan janjian untuk melakukan tawuran,” ujar Manurung, Senin (15/3/2021).

Kemudian, kelompok Dualibel 2021 mempersiapkan alat-alat senjata tajam berupa tiga bilah celurit, di wilayah Joglo, Jakarta Barat. Selanjutnya, mereka melakukan penyerangan dengan menumpang lima sepeda motor berboncengan.

“Para pelaku membawa senjata tajam dan kayu melakukan penyerangan terhadap kelompok korban. Setelah berhasil menyerang korban para pelaku melarikan diri. Akibatnya, dua orang dari kelompok Desikel 2022 mengalami luka bacok hampir di seluruh tubuhnya,” ungkapnya.

Manurung menyampaikan, setelah menerima laporan, Polsek Kebon Jeruk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), dan memburu pelaku.

Sumber: BeritaSatu.com

“Empat orang berhasil diamankan inisial MH (20), DA (16), SI (22), dan AK (19). Sementara tujuh orang lainnya masih dalam pengejaran,” katanya.

Kanit Reskrim Polsek Kebon Jeruk AKP Yudi Adiansyah mengatakan, motif tawuran karena saling ejek dan menjaga gengsi di media sosial. ***AS

Artikel Polisi Menangkap 4 orang Saat Tawuran Dua Kelompok Pemuda di Kebon Jeruk pertama kali tampil pada kontroversinews.com.