MEDAN (Kontroversinews.com) – Tragis kejadian penyekapan wanita hingga lehernya dirantai anjing selama 3 hari di Jalan Tangguk Bongkar, Kelurahan Tegal Sari Mandala, Medan Denai, Jumat (23/4/2021) subuh.
Dalam video yang beredar, terlihat korban wanita yang diperkirakan 30 tahunan tersebut tampak merintih kesakitan. Saat sang ayah membuka rantai di leher anaknya. “Sakit,” cetusnya sambil menangis di kursi roda di Mapolsek Medan Area.
Sang perekam video, terlihat menguatkan ayah dan anak yang sudah mulai menangis tersebut. “Jangan nangis bapak, harus sehat biar bisa berjuang demi anak bapak ini. Jangan sakit, jangan,” tutur perekam.
“Kepala yang bocor mana kepalanya yang bocor,” Sambil mengarahkan kameranya ke kepala korban.
“Bendol-bendol semua, pakai obeng pakai tang dibuatnya dicucuknya dilipatnya. Pakai api dibuatnya, semua dibikinnya, semua semua dibikinnya, diinjaknya perutku,” rintih korban.
Sang korban menyebutkan dirinya dirantai menggunakan rantai anjing. “Pakai rantai anjing dibuatnya,” cetusnya.
Sang ayah, menyebut bahwa anaknya sudah 3 hari disekap dan tak diberi makan hingga disiksa di Jalan Tangguk Bongkar.
“Dirantai 3 hari dirantai enggak dikasih makan di Jalan Tangguk Bongkar, sakit kali anakku ini,” cetus sang ayah sambil memeluk anaknya.
Informasi yang dihimpun tribunmedan.com, korban wanita tersebut sudah disekap dan disiksa selama 3 hari dengan rantai besi terlilit di lehernya.
Bahkan di wajahnya sudah terlihat luka membiru bekas api rokok dan di sekujur kakinya terlihat luka tusukan disebabkan benda tajam obeng.
“Ada kejadian penyekapan subuh tadi itu di Jalan Tangguk Bongkar, Tegal Sari Mandala, Kecamatan Medan Denai. Korbannya lehernya sampai dirantai dan digembok. Disiksa pakai api rokok bagian wajahnya, dicucuk pakai obeng paha dan kakinya. Infonya disekap sudah tiga hari,” ungkap informan tribunmedan.com, Jumat (23/4/2021).
Bahkan ia menyebutkan bahwa korban berhasil lari dari rumah penyekapan di Jalan Tangguk Bongkar sehingga dapat diamankan polisi.
Mengutip dari Tribunnews.com, Kapolsek Medan Area, Kompol Faidir Chaniago membenarkan kejadian tersebut terjadi dini hari.
Namun ia menyebutkan bahwa penyebab terjadinya perantaian terhadap korban tersebut adalah kasus kekerasan yang dilakukan pasangan kumpul kebo.
“Iya benar mereka berantam,” tuturnya.
Ia menegaskan si pelaku penganiayaan tersebut sudah diamankan. “Pelaku sudah diamankan,” cetusnya.
Faidir membenarkan bahwa korban mengalami luka di sekujur tubuhnya dan dirantai, sehingga harus dirawat ke rumah sakit.
“Memang ada luka di leher dan di tubuh. Sudah dibawa ke rumah sakit sama anggota,” tuturnya. Saat ditanyai, mengenai identitas korban dan pelaku, Faidir belum mengecek keseluruhan informasi.
“Ini kebetulan tadi pagi dibawa anggota saya belum sempat saya cek lagi. Masih dalam proses,” pungkasnya.***AS