BANDUNG (Kontroversinews.com) – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil resmi melantik Herman Suherman-TB Mulyana sebagai Bupati dan Wakil Bupati Cianjur periode 2021-2026 di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (18/5/2021).
Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu menyampaikan sejumlah pesan kepada pasangan pemimpin baru Cianjur itu.
Salah satu pesan yang dia tekankan, yakni keduanya harus mampu melayani masyarakat Cianjur dengan sepenuh hati.
“Layani dengan sepenuh hati. Pemimpin itu melayani, bukan dilayani. Dalam proses melayani rakyat, jangan terlalu banyak ongkang-ongkang kaki di dalam, harus banyak turun ke lapangan,” tegas Kang Emil.
Mengutip dari Sindonews, Kang Emil pun mengingatkan agar keduanya kompak dan harmonis dalam menjalankan amanah yang telah diberikan masyarakat Cianjur hingga masa jabatannya berakhir.
“Harus harmonis, tahu posisi masing- masing dan bisa kompak hingga akhir jabatan,” ujarnya.
Menurutnya, amanah yang telah diberikan masyarakat Cianjur harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Berbagai pelajaran berharga yang telah dialami Cianjur, baik dalam persoalan sosial maupun politik harus menjadi cerminan bagi keduanya.
“Yang baik harus dilanjutkan, yang kurang-kurang jangan diulangi lagi,” ujarnya.
Kang Emil mengungkapkan bahwa Cianjur memiliki potensi yang luar biasa. Oleh karenanya, di bawah kepemimpinan Herman Suherman-TB Mulyana, Pemkab Cianjur harus mampu mengoptimalkan potensi tersebut demi kesejahteraan masyarakat Cianjur.
“Kita mendapatkan kesimpulan bahwa pertanian dan pangan adalah sektor yang tahan terhadap disrupsi. Jangan dibiarkan ada satu jengkal tanah pun di Cianjur yang menganggur untuk ketahanan pangan,” katanya.
Tidak hanya itu, Kang Emil pun meminta Herman Suherman-TB Mulyana memaksimalkan potensi pariwisata Cianjur yang juga dinilainya luar biasa, seperti potensi pariwisata di kawasan Cianjur selatan.
“Tolong Cianjur selatan ini jangan dianaktirikan, cari inovasi untuk pembangunan Cianjur selatan. Pembangunan harus merata, baik Cianjur selatan, tengah, dan utara,” imbuhnya.
Kang Emil pun berpesan, agar Pemkab Cianjur tidak mengandalkan dana APBD, APBD provinsi, maupun APBN untuk pembangunan.
Menurutnya, ada dana kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) yang bisa diproses untuk pembangunan.
Selain itu, ada pula dana-dana dari masyarakat untuk kemaslahatan seperti dana zakat, infaq, dan sedekah, termasuk dana corporate social responsibility (CSR) yang dapat dimanfaatkan untuk membangun masyarakat.
“Ada juga dana pinjaman dari bank, khususnya bank bjb (Bank Jabar Banten) yang bisa kita maksimalkan. Kalau Cianjur mau maju, jangan berpikir membangun hanya dengan APBD,” tegas Kang Emil.
Kang Emil juga meminta keduanya agar menjadi pemimpin yang profesional. Dia menyebutkan, dunia kini telah berubah seiring kemajuan teknologi.
Karenanya, pemimpin harus mampu menguasai teknologi, khususnya teknologi digital. “Jangan jadi pemimpin jadul, harus kuasai teknologi digital,” ujarnya.
Terakhir, Kang Emil mengingatkan bahwa kepemimpinan sifatnya hanya sementara. Oleh karenanya, dia meminta Herman Suherman-TB Mulyana bekerja maksimal untuk kesejahteraan rakyat Cianjur.
“Ingat kepemimpinan hanya sementara. Hari ini ada pelantikan, suatu hari ada pemberhentian. Kita harus upayakan kita bisa berhenti dalam kondisi baik, husnul khotimah, dan dikenang sebagai pemimpin Cianjur yang amanah,” tandas Kang Emil.***AS