Jakarta, CNBC Indonesia –
Dalam keterangan pers di situsnya, Dana Investasi Publik (PIF) menegaskan semua persetujuan yang diperlukan telah diperoleh dari Liga Premier Inggris dan akuisis selesai pada 7 Oktober 2021.
“Grup Investasi terdiri dari investor jangka panjang yang memiliki keyakinan penuh pada kesuksesan klub di masa depan,” kata PIF, Juamt (8/10/2021) lalu.
“Pengumuman hari ini adalah kesimpulan dari proses menyeluruh dan terperinci yang memungkinkan Grup Investasi mencapai kesepakatan yang menguntungkan ke semua pemangku kepentingan dan akan membuat Newcastle United berada di posisi yang tepat untuk mengejar strategi jangka panjang yang jelas.”
Gubernur PIF Yasir Al-Rumayyan disebut akan menjabat sebagai Ketua Non-Eksekutif Newcastle United. Sementara Kepala Eksekutif PCP capital Partners Amanda Staveley akan memiliki satu kursi di dewan direksi.
Sementara Jamie Reuben akan menjadi direktur klub. Ia mewakili RB Sports & Media.
“Kami sangat bangga menjadi pemilik baru Newcastle United, salah satu klub paling terkenal di sepakbola Inggris,” kata Al-Rumayyan.
“Kami berterima kasih kepada para penggemar Newcastle atas dukungan setia mereka selama bertahun-tahun dan kami bersemangat untuk bekerja sama dengan mereka.”
Hal senada juga dikatakan Staveley. Ia menegaskan ini adalah investasi jangka panjang.
“Kami sangat senang dengan prospek masa depan untuk Newcastle United,” ujarnya.
“Kami bermaksud untuk menanamkan filosofi persatuan di seluruh Klub, menetapkan tujuan yang jelas, dan membantu memberikan kepemimpinan yang memungkinkan Newcastle United meraih pencapaian besar dalam jangka panjang.”
Kabar akuisisi ini sebenarnya sudah heboh diberitakan The Guardian sejak Rabu. Media itu menyebut beberapa sumber menyebut pengambilalihan bernilai 300 juta pound dan segera diselesaikan 24 jam ke depa.
Sementara itu, reaksi keras kemungkinan datang dari kelompok hak asasi manusia (HAM), terutama Amnesty International. Mereka telah lama memperingatkan dunia bahwa rezim Arab Saudi sedang mencoba untuk “mencuci” reputasinya pascapembunuhan jurnalis The New York Times, Jamal Khashoggi.
“Masyarakat sipil juga telah dibungkam di Arab Saudi dan siapa pun yang kritis terhadap rezim telah diasingkan, ditangkap, atau diancam,” ujar lembaga internasional itu.