JAKARTA (Kontroversinews.com) – Sebanyak 69 tersangka teroris kelompok Vila Mutiara yang ditangkap setelah terjadi bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), dipindahkan ke Jakarta kemarin. Polri mengatakan 58 orang di antaranya ditangkap di Sulsel, sementara 11 lainnya ditangkap di Merauke, Papua.
“Sebanyak 69 tahanan tindak pidana terorisme anggota jaringan kelompok Vila Mutiara yang ditangkap setelah terjadinya bom Katedral Makassar dipindahkan. Dari Rutan Polda Sulawesi Selatan sebanyak 58 orang dan 11 orang tahanan terorisme dari Mako Brimob Merauke hasil pengembangan kelompok Vila Mutiara yang lari ke Merauke,” ujar Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan kepada wartawan, Jumat (2/7/2021).
Ramadhan menjelaskan 69 tersangka teroris yang juga jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) itu dipindahkan ke Rutan Mabes Polri, Jakarta Selatan. Pemindahan para tersangka teroris itu, lanjutnya, dikawal ketat oleh Densus 88 dan dilaksanakan sesuai SOP.
“Pemindahan jaringan terorisme kelompok JAD pendukung ISIS ini dijaga ketat Densus 88. Pemindahan tahanan tindak pidana terorisme ke Jakarta bertujuan untuk proses hukum lebih lanjut,” tuturnya.
“Pemindahan 69 tahanan kasus terorisme dilaksanakan sesuai SOP (standard operating procedure) pengawalan dan pengamanan tahanan terorisme,” sambung Ramadhan.
Lebih lanjut, Ramadhan menyebut pelaksanaan pemindahan 69 tersangka teroris dari Sulsel dan Merauke itu berjalan lancar. Mereka ditempatkan di rutan khusus dengan pengawalan ketat oleh Densus.
“Pelaksanaan pemindahan tahanan berlangsung aman terkendali. Semua tahanan ditempatkan di rutan khusus tahanan tindak pidana terorisme dengan kawalan ketat dari Densus 88 AT Polri,” imbuhnya.
Seperti diketahui dilansir dari Detikcom, Densus 88 sebelumnya menangkap 58 terduga teroris di Sulawesi Selatan. Penangkapan itu dilakukan setelah insiden bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Selain itu, Densus 88 menangkap 11 terduga teroris di Merauke, Papua, pada akhir Mei 2021. Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan mereka terkait dengan kelompok kajian Vila Mutiara di Makassar, Sulawesi Selatan.
“Ya sekali lagi ada kontak di antara mereka itu. Karena memang kasus di Merauke itu hasil pengembangan dari Makassar. Jadi Makassar, Balikpapan, dan Merauke itu ada saling keterkaitan kelompoknya (Vila Mutiara),” ujar Rusdi kepada wartawan di Mabes Polri, Senin (7/6).****AS