KLATEN (Kontroversinews.com) – Bupati Klaten, Hj Sri Mulyani, adakan Rakor bersama Wakil Bupati, Sekda, dan Kepala OPD terkait secara daring, serta diikuti muspika dan Kepala Desa se Kecamatan Tulung, bertempat di aula kecamatan setempat.senen(19/04/2021).
Dalam Rakor Bupati menyoroti masih tingginya angka Covid-19 di Klaten hingga pekan kemarin. Untuk desa dengan resiko tinggi sudah tidak ada, namun masih ada beberapa desa beresiko sedang dan rendah serta tidak beresiko sama sekali.
“Untuk desa dengan resiko tinggi sudah tidak ada, kemudian desa dengan resiko sedang masih ada 71 desa, sedangkan desa dengan resiko rendah ada 70 desa, dan tidak ada kasus ada 260 desa, dan semoga desa di Kecamatan Tulung tidak ada kasus” demikian disampaikan Bupati di awal Rakor.
Di masa PPKM Mikro ke-6 ini menurut Bupati, tren Covid-19 masih mengalami kenaikan. dari 277 kasus di pekan kemarin menjadi 361 kasus di pekan ini. Menurut laporan Dinas Kesehatan yang diterima Bupati, tren kenaikan Covid-19 akibat dari kontak erat, sebagai konsekuensi dari kurang jujur dan disiplinnya masyarakat.
“Setiap desa saya minta mengaktifkan Jogo Tonggo, satgas RT ataupun RW desa serta kecamatan untuk diaktifkan, mulai diaktifkan penyemprotan desinfektan setiap Jumat, dan untuk Jumat Berkah dimulai dengan menyemprot masjid, musholla, dan tempat sholat lainnya,” ujar Bupati dalam instruksinya untuk menangani masih adanya desa dengan zona merah di Klaten.
Bupati juga minta untuk tempat-tempat yang banyak terdapat kerumunan seperti pasar tradisional dan toko modern, wajib melakukan penyemprotan desinfektan untuk mensterilkan lokasi tersebut. Bupati dalam kesempatan tersebut menyampaikan ke Disdagkop untuk aktif melakukan penyemprotan pasar-pasar di Kabupaten Klaten.
Selanjutnya usaha lain yang disampaikan Bupati untuk menurunkan angka covid-19 di Klaten adalah melaksanakan Tes Antigen secara masif, karena Dinas Kesehatan masih memiliki stok banyak sehinga bisa dimanfaatkan untuk menghindari habis masa pakai Antigen tersebut. Kemudian untuk relawan Tim Kamboja sebanyak kurang lebih 390 orang lebih diprioritaskan menerima vaksin. Dan menurut laporan 340 orang sudah divaksin dan sisanya Bupati minta untuk segera ditindaklanjuti pemerataan vaksinasi yang bisa dilaksanakan di Klinik Polres maupun lainnya.
Bupati dalam rakor tersebut juga mengutarakan beberapa permasalahan terkait vaksinasi saat ini.
“Terkait perkembangan vaksin sampai saat ini masih terjadi masalah.
Yang menjadi kendala utama kita, mungkin juga kendala Provinsi Jawa Tengah ataupun nasional kaitannya dengan jumlah vaksin yang akan diberikan kurang,” terang Bupati Hj.Sri Mulyani.
Hal ini menurut penjelasan Bupati terjadi akibat dari lockdown salah satu Negara penyedia vaksin yang tengah memasuki gelombang ketiga pandemi Covid-19 sehingga suplai vaksin terhambat. Untuk itu Bupati minta kepada camat dan kepala desa menyampaikan kepada masyarakat terkait kelanjutan program vaksinasi, untuk bersabar menunggu hingga suplai vaksin normal kembali.
Diakhir penjelasan terkait pandemi covid-19, Bupati minta seluruh SKPD, BUMD, camat, kepala desa dan kelurahan se-Kabupaten Klaten, bekerja sama dengan Satgas Covid-19 untuk menurunkan angka corona di Klaten. Kemudian mendisiplinkan diri, keluarga, dan lingkungan dalam protocol kesehatan berpedoman pada 5 M dan PPKM menjadi tugas bersama, dengan harapan Klaten bias menjadi zona hijau. (Samira/Hum setda Klt).