Kab. Bandung | Kontroversinews.- Ketua Paguyuban Pengusaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bandung (PPKM Kab. Bandung), H. surya Budiman, Minggu, 22/4, di Doom Balerame Sabilulungan, menuturkan, perkembangan dunia usaha saat ini diakuinya sangat ketat sekali, terutama dalam aspek pemasarannya. Bercermin dari kenyataan tersebut, kita harus bisa menyikapinya secara bijak dengan segera melakukan evaluasi, sharing, juga konsultasi agar terhindar dari pailit. Kegagalan itu bukan alas an atau penghalang bagi kita untuk maju. Jadikan semua itu sebagai pengalaman dan cambuk yang menuntun kita untuk beriprovisasi serta bisa inovatif. Hanya dengan kemauan keras, semangat tinggi, juga kedisiplinan kita bisa merubah semua menjadi keberhasilan.
Pada dasarnya nasib seseorang itu tidak akan berubah selama tidak ada keinginan untuk merubahnya, tambah Surya. Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk bisa menggapainya. Salah satunya dengan bergabung dalam satu wadah yang bisa memfasilitasi pelaku usaha dengan memberikan pendidikan dan pelatihan supaya bisa terarah dan terkoordinasi. Sehingga mereka bisa lebih mandiri juga professional saat menyikapi laju perkembangan pasar. Inilah gambaran pelaku usaha yang akan berjenjang membawa kita ke arah keberhasilan usaha.
Pemahaman PPKM sendiri dijelaskan Surya, berupa wadah bagi pelaku usaha kecil dan menengah dengan tujuan bisa memfasilitasi mereka agar tidak mengalami transisi usaha. Atas dasar tersebut Surya bersama rekan lainnya mendirikan PPKM pada tanggal 25 Januari 2015 lalu, dengan harapan bisa mengangkat perekomian masyarakat pelaku usaha. Salah satu konsep yang ditawarkan PPKM adalah Kemandirian, Kerja Sama, Gotong Royong, dan Kebersamaan, selanjutnya melakukan sharing dan evaluasi tentang bagaimana perkembangannya selama ini. Jelas ini merupakan keharusan yang mesti dijadikan acuan kerja bagi kita semua.
“PPKM tidak pernah meminta bantuan kepada siapa pun dalam bentuk apa pun. Bila pun akan diselenggarakan suatu kegiatan, maka kami akan melakukannya secara kebersamaan dan gotong royong,” ungkap Surya.
Di waktu yang sama, Bupati Bandung, H. Dadang M. Naser, saat dimintai keterangan mengenai perkembangan pelaku usaha kecil dan menengah di Kabupaten Bandung, mengatakan, perkembangan pelaku usaha melalui Usaha Kecil dan Menengah telah mendongkrak angka pengangguran di Kabupaten Bandung. Tahun ini jumlah pengangguran di Kabupaten Bandung tinggal 3,2% saja dari jumlah yang ada. Diakiui Dadang, semula ia tidak percaya dengan jumlah tersebut, tapi setelah dilakukan crosscheck ke BPPS ternyata memang benar.
Perhatian Pemkab Bandung lainnya terhadap Pelaku Usaha dengan menyediakan sarana prasana secara gratis. Seperti pada kegiatan peringatan Hari Jadi Kabupaten Bandung ke 377 ini, semua stand di Doom Balerame Sabilulungan ini semua gratis. Begitu juga denga sarana lainnya.
Ketika disinggung tentan kebutuhan modal bagi pelaku usaha kecil, Dadang menyarankan agar mereka mengajukan permohonan modal ke Perbankan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR). “Tapi perlu saya tegaskan, Bank tidak akan memberikan uangnya melainkan berupa sarana prasarana kebutuhan yang dibutuhkan pelaku usaha tersebut. Karena kalau berbentuk uang, saya pesimis mereka bisa mempergunakannya dengan baik,” jelas Dadang.
Sementara Wakil Ketua I PPKM, Devi Fahrur Rozi, menambahkan, pelaku usaha di PPKM itu berbeda-beda sesuai dengan potensi dan kemampunya masing-masing. Ada pelaku usaha di bidang peci, pakaian, aksesories, industry kayu dan besi, makanan, juga jenis lainnya. Untuk perekrutan anggota pun cenderung sangat sederhana sekali. Namun diprioritaskan bagi mereka yang berkeingan untuk maju dan berkembang. Langkah selanjutnya setelah pendaftaran, setiap anggota baru akan disarankan mengikuti pelatihan yang diselenggarakan UNPAR yang berperan sebagai pendampingan pelaku usaha. Pelatihan dan pendidikan tersebut dilakukan agar setiap pelaku usaha bisa memperoleh sertifikat Score Plus. Manfaat dari Score plus itu sendiri bisa memberikan kemudahan saat melakukan transaksi dengan perbankan.
“Jumlah anggota PPKM saat ini sekitar 1.000 orang namun yang aktif hanya berkisar 500 orang saja. Konsep selanjutnya PPKM akan merambah ke tingkat Propinsi Jawa Barat. Harapannya dengan bertambah wilayah akan semakin terbuka peluang pengembangan usaha secara luas. Demikian juga anggotanya. Sebab eksistensi PPKM berpotensi menjadikan pelaku usaha agar bisa lebih baik, professional, dan mandiri,” pungkas Devi. (Ki Agus N. Fattah).