JAKARTA (Kontroversinews.com) – Perpanjangan PPKM Jawa dan Bali akan diputuskan pada akhir pekan ini berdasarkan data yang ada di lapangan. Menko Bidang Marves Luhut Binsar Panjaitan mengatakan melandainya kurva Covid-19 hanya bisa dicapai apabila mobilitas masyarakat berkurang sedikitnya 20%.
“Saya lapor presiden akan monitor saya gak bisa jawab sekarang pada anda bahwa kita lusa selesai gak diperpanjang gak bisa, jumat lapor presiden apakah PPKM darurat diperpanjang apa selesai saya berangkat pada data yang didapat,” ujar Luhut dalam acara CNBC Indonesia Economic Update, Selasa (13/7/2021).
Hal itu disampaikan Luhut untuk meluruskan informasi sebelumnya bahwa pada pekan depan kasus baru akan turun ke bawah 30 ribu per hari dan kasus melandai.
Pemerintah sudah memantau implementasi PPKM Darurat melalui indikator mobilitas dan kegiatan aktivitas masyarakat menggunakan Google Traffic, Facebook Mobility serta Indeks Cahaya Malam NASA.
Dan hasil yang dapat selama periode 3-10 Juli seluruh provinsi Jawa-Bali sudah menunjukkan penurunan mobilitas dan aktivitas masyarakat pada level 10-15%, dari target 20% atau lebih.
Melansir dari Cnbc Indonesia, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyusun skenario dampak pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat terhadap perekonomian Indonesia. Dalam skenario berat, PPKM Darurat diperkirakan berlangsung selama 6 minggu.
“PPKM Darurat selama 4-6 minggu dijalankan untuk menahan penyebaran kasus. Mobilitas masyarakat diharapkan menurun signifikan,” tulis bahan paparan Sri Mulyani saat rapat bersama Banggar DPR, Senin (12/7/2021).
Dengan skenario tersebut maka implikasi ke tingkat konsumsi masyarakat akan melambat. Pemulihan ekonomi akan tertahan, pertumbuhan ekonomi kuartal III diprediksi melambat ke 4,0 – 5,4% yoy dan kuartal IV 4,6-5,9%.