CIWIDEY | Kontroversinews – Puluhan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di Kabupaten Bandung menggelar ujian nasional berbasis komputer (UNBK) untuk kesetaraan paket C atau setara dengan SMA/SMK, Jumat (12/4) hingga Senin (15/4). Diharapkan, seluruh peserta ujian bisa lulus.
Ketua PKBM Nurul Falah, Kecamatan Ciwidey, Eman Sulaeman mengatakan sebanyak 115 orang menjadi peserta UNBK paket C. Saat ini, pihaknya melaksanakan ujian dengan menggunakan ruangan kantor dan diteras yang sudah dipersiapkan pihak penyelenggara, kata Eman kalau menumpang ke sekolah lain itu bisa hanya saja repot harus pasang intalasi dan unit komputer dan lainnya. Sedangkan jumlah perangkat komputer sebanyak 30 unit.
“Targetnya 100 peserta yang lulus dan bisa melaksanakan ujian dengan baik,” ujarnya, Sabtu (13/4). Sementara itu, PKBM Al-Firdaus menyelenggarakan UNBK dengan jumlah peserta sebanyak 24 orang.
Sementara itu, lima orang lainnya yang berhalangan hadir akan mengikuti ujian susulan. “Kita mandiri pelaksanaan UNBK meski terbatas. Hari pertama kemarin sukses,” ujar Ketua PKBM Al-Firdaus, H. Enjang Rohimat SAg, MM.
Ia mengungkapkan, kendala yang dihadapi kemarin yaitu listrik. Namun pihaknya sudah berkoordinasi dengan PLN dan akhirnya ditambah daya listrik agar ujian bisa berlangsung lancar.
Sedangkan Ketua PKBM Gentra Winaya Kecamatan Pasirjambu, Hj. Yeyet Nurhayati S.Pd, didampingi pengurus Yanyan Supian Supiandi sebanyak 53 orang menjadi peserta UNBK paket C tahun 2019 ini, bertempat di SMA Karya Pembangunan (KP) Kecamatan Pasirjambu, Katanya sejauh ini belum ada kendala selama pelaksanaan ujian dari kemarin. Menurutnya pelaksanaan UNBK paket C sudah dua kali mengikuti yakni UNBK tahun 2018 sebelumya ikut di SMA di Ciwidey dengan jumlah peserta sebanyak 40 orang dan alhamdulilah lulus semuanya.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung DR. H. Juhana MM.Pd, mengatakan, pendidikan Nonformal menjadi salah satu upaya pemerintah mencerdaskan masyarakat. Saat ini merupakan tahun kedua PKBM di Kabupaten Bandung menyelenggarakan UNBK.
“Lulusan pendidikan kesetaraan atau setara dengan pendidikan formal. Jadi tidak ada perbedaan,” ujarnya. Dirinya mengatakan, jumlah pendidikan kesetaraan mengalami peningkatan hingga 30 persen.
Ia mengatakan, semua PKBM diharapkan terus meningkatkan manajemen sehingga tata kelola pendidikan kesetaraan paket lebih baik lagi. “Pendidikan paket A, B dan C tidak disebut lagi pendidikan kelas dua,” katanya.
Menurutnya, lulusan paket bisa mengikuti atau melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi lagi. ”Ijazah paket sama bisa mengikuti program rekrutmen semua instansi, bisa digunakan persyarakatan dalam rekrutmen pekerja pemerintah atau menjadi anggota TNI, Polri juga bisa menggunakan ijasah paket,” katanya.
Ketua Forum PKBM Kabupaten Bandung, H Furqon Nurhakim S.Ag, mengatakan jumlah peserta UNBK di Kabupaten Bandung sebanyak 3475 orang peserta dari 78 Lembaga PKBM. Ia berharap penyelenggaran UNBK tahun ini dapat berjalan aman, tertib, dan lancar hingga usai. (Lily Seriadarma)