Kontroversinews.com– Peristiwa traumatis yang menimbulkan rasa takut atau stres mendalam rupanya dapat terjadi pada anak-anak. Anak bisa mengalami trauma setelah menyaksikan beberapa peristiwa, seperti kebakaran, kecelakaan lalu lintas, atau melihat orang terluka. Hal traumatis bagi anak pun berbeda-beda.
Melansir Raising Children.net.au, peristiwa traumatis bagi anak bergantung pada bagaimana peristiwa itu berdampak pada anak dan reaksi anak terhadap peristiwa itu.
Reaksi anak pada peristiwa yang berpotensi membawa trauma dipengaruhi beberapa faktor, seperti umur, apakah pernah mengalami peristiwa traumatis sebelumnya, dan dukungan yang didapat dari orang sekitarnya. Sifat dan tempramen anak pun berpengaruh.
Bagaimana anak melihat suatu peristiwa juga dapat berpengaruh pada stres yang dirasakannya. Misalnya, kecelakaan akan lebih traumatis jika anak berpikir dia akan tewas karenanya.
Hal inilah yang menyebabkan reaksi dua orang anak berbeda meski mengalami peristiwa yang sama. Umumnya, luka akibat peristiwa traumatis dapat disembuhkan, meski beberapa anak kesulitan melakukannya.