Site icon kontroversinews.com

Peran Penting China Untuk Pemerintahan Taliban

Taliban-ilustrasi-(Foto: AFP)

Kontroversinews.com – Bagi banyak negara, menjalin hubungan dengan Taliban merupakan hal yang memalukan untuk saat ini. Namun, kelompok tersebut punya keterkaitan dengan Arab Saudi dan sejumlah negara Teluk, meski tidak seberapa dekat.

Negara yang menjalin hubungan paling dekat dengan Taliban adalah China, yang tidak menunjukkan tanda malu-malu sama sekali. Ketika banyak penduduk Afghanistan mencoba meninggalkan negara mereka, ekonomi Afghanistan tampak akan ambruk seperti terjadi saat Taliban terakhir berkuasa pada 1996-2001.

Karena itu sokongan ekonomi dari China akan diperlukan guna menopang Afghanistan. Bagi China, pemberian sokongan itu akan membuat Beijing dapat mengendalikan kebijakan Taliban.

Kita juga dapat meyakini bahwa Taliban tidak akan menentang China pada topik-topik sensitif seperti perlakuan terhadap umat Muslim dan etnis Uighur.

Pengambilalihan kekuasaan oleh Taliban merupakan malapetaka bagi Amerika Serikat, Inggris, Jerman, dan negara-negara lain yang membantu Afghanistan selama 20 tahun terakhir. Hal ini juga membuat kebijakan India terhadap Afghanistan mandek total.

MElansir dari Detikcom, India menyuntikkan dana besar dan mendatangkan banyak ahli ke Afghanistan. Berkat hal itu, India punya pengaruh terhadap pemerintahan Hamid Karzai dan Ashraf Ghani yang memandang India sebagai penyeimbang pada Pakistan. Semuanya kini selesai.

Terakhir kali Taliban berkuasa, mereka dianggap sebagai pariah di antara komunitas internasional. Ekonomi Afghanistan sangat berantakan sampai pada 2001 tidak ada uang untuk membeli bahan bakar minyak. Mobil-mobil yang jumlahnya tak seberapa banyak dibiarkan telantar di pinggir jalan.

Sebagian besar orang tidak mampu membeli generator, sedangkan pemadaman listrik kerap terjadi. Jalan-jalan gelap dan sunyi saat malam, dan pada siang hari penduduk banyak memilih berada di dalam rumah karena takut pada Taliban.

Apakah itu semua akan terulang?

Jawabannya tergantung pada China. Jika Beijing memutuskan bahwa Tiongkok akan mendapatkan manfaat ekonomi dan politik yang mumpuni, maka Taliban akan diangkat dari keterpurukan. Jika tidak, Taliban akan dibiarkan berusaha sendiri.***AS

Exit mobile version