SOREANG (Kontroversinews.com) – Pandemi Covid 19 memberikan dampak yang multi sektoral. Seperti pengurangan aktivitas di Stadion Jalak Harupat Kabupaten Bandung berdampak pada atlet hingga pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang biasa beroperasi di sekitaran stadion.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Bandung, dr. H. Marlan Nirsyamsu mengaku ada imbas dari pandemi Covid 19. Pertama, kata Marlan, para atlet tidak bisa berlatih secara maksimal. Kemudian berkurangnya event yang digelar di Stadion Jalak Harupat berefek besar pada penghasilan pelaku UMKM.
“Event olahraga pasti ada efeknya terhadap perekonomian, misalnya pertandingan sepak bola itu kan efeknya besar, terhadap UMKM, kaki lima. Kalau tidak ada event itu, ya hilang semua,” ujar Marlan saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (1/10).
“Estimasi nilainya enggak ada, yang jelasnya imbasnya kena semua,” sambungnya.
Bagi atlet-atlet Kabupaten Bandung yang memiliki prestasi, Marlan mengungkapkan, dapat berlatih di Stadion Jalak Harupat tanpa harus mengeluarkan biaya sepeserpun alias gratis. Hal tersebut sudah diatur dalam Peraturan Bupati Bandung.
“Jadi kalau atlet-atlet berprestasi yang membawa nama baik Kabupaten Bandung bisa menggunakan fasilitas di Jalak Harupat,” katanya.
Di Stadion Jalak Harupat sendiri terdapat 15 venue olahraga yaitu sepak bola, hoki, soft ball, panahan, menembak, tenis lapangan, bulu tangkis, indoor, gymnasium, polo air, dan yang lainnya. Marlan mengapresiasi Bupati Bandung, Dadang Supriatna yang memiliki komitmen yang tinggi terhadap kemajuan olahraga di Kabupaten Bandung.
“Pemerintah sudah mendukung semua kegiatab olahraga, mudah-mudahan olahraga di Kabupaten Bandung prestasinya bisa terus meningkat,” tutur Marlan.
Dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) di Papua, Kabupaten Bandung mengirimkan 92 atlet.
“Kita berdoa semoga atlet yang ikut PON bisa menorehkan sejarah mendapat medali. Medali pertama untuk Jawa Barat itu didapatkan oleh atlet Kabupaten Bandung,” pungkas Marlan.