MAROS (Kontroversinews.com) – Eva (24), pendaki wanita yang hilang selama 3 hari di Gunung Abbo, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan ditemukan dalam kondisi selamat oleh tim SAR gabungan pada Rabu (9/6). Berikut kronologi Eva hilang hingga ditemukan selamat.
Awalnya, pada Minggu (6/6/2021) lalu Eva bersama 10 orang rekannya melakukan pendakian ke Gunung Abbo dan mendirikan tenda di dekat sungai yang berada di gunung itu.
Setelah tenda berdiri, Eva pamit ke rekannya untuk pergi buang air kecil di balik batu di sungai. Namun dia tak kunjung kembali.
“Temannya ini menyusul cari dia. Sampai di batu itu Eva-nya sudah tidak ada, yang ada cuma sendal jepitnya,” Dantim Basarnas Makassar Dadang Tarkas kdilansir dari detikcom, Selasa (8/6).
Pada hari Minggu (6/6) itu rekan-rekan Eva tetap berusaha mencari Eva yang hanya meninggalkan sendal jepit di pinggir sungai. Namun pencarian itu tidak membuahkan hasil, sehingga merka melapor ke tim SAR.
Keesokan harinya, Senin (7/6) Basarnas Makassar menerima laporan jika Eva hilang di Gunung Abbo sejak Minggu (6/6).
Tim SAR lalu bergerak ke Gunung Abbo untuk mencari Eva. Ada sekitar 150 orang yang ikut dalam tim SAR gabungan
Di Gunung Abbo, tim SAR melakukan pemetaan di dekat sungai tempat Eva terakkhir kali hilang. Dari sungai itu, ada sebuah jalan setapak yang bermuara ke dua desa terdekat, yakni Desa Panaikang dan Dusun Pattiro, Desa Labuaja, Maros. Ada kemungkinan korban menyusuri jalur setapak tersebut.
“Kita sudah infokan ke warga sekitar apabila menemukan korban dengan ciri-ciri pakai kerudung kuning agar menginfokan kepada petugas SAR,” beber Dadang.
Memasuki hari kedua pencarian pada Selasa (8/6) tim SAR tak kunjung menemukan Eva
“Kita sudah memasuki pencarian hari kedua setelah laporan kita terima Senin (7/6) siang kemarin,” kata Dadang saat dimintai konfirmasi, Selasa (8/6) lalu.
Selain menyusuri beberapa wilayah di Gunung Abbo, tim SAR juga bersiaga di sekitar sungai yang dangkal tempat Eva buang air kecil. Meski kecil kemungkinan Eva tenggelam di sungai itu, tim SAR tetap menyusuri sungai.
“Sungainya itu tidak besar airnya, sampai mata kaki. Tapi tidak rata, ada yang dalam ada yang dangkal,” kata Dadang.
“Tapi tetap kita memperhatikan segala kemungkinan, kita juga floating petugas di pinggiran sungai, siapa tahu dia ada di situ,” imbuhnya.
Memasuki hari ketiga pencarian, pada Rabu (9/6) pagi keluarga Eva membuat ritual khusus.
“Ada ritual dari keluarga korban dari (Rabu) pagi,” ujar Dadang Tarkas kepada detikcom, Kamis (10/6).
Ritual keluarga itu didasari oleh kepercayaan masyarakat setempat bahwa sungai dangkal dimana korban hilang adalah tempat yang mistis. Keluarga sempat melakukan ritual dari kaki gunung hingga ke titik korban pertama kali hilang.
“Itu maksudnya ritual (menurut) orang daerah itu kalau bicara sejarah memang mistisnya di situ sangat kental akhirnya ritual di situ,” katanya.
Berselang beberapa jam setelah keluarga Eva membuat ritual, petugas SAR gabungan menemukan jaket korban sejauh 2 kilometer dari tempat korban hilang.
“Terus teman-teman monitor dari atas pada jam 10.00 Wita ditemukanlah jaketnya korban kemudian dilaporkan ke posko,” kata Dadang.***AS