MAKASSAR (Kontroversinews.com) – Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar mulai mempersiapkan sekolah tatap muka untuk tingkat SD dan SMP. Jika tak ada kendala, uji coba akan dilakukan pada Juli 2021, mendatang.
Anggota Komisi D DPRD Makassar, Irmawati Sila mendukung kebijakan pemerintah kota menggelar sekolah tatap muka, namun dia meminta pemerintah harus memastikan semua guru sudah divaksin.
“Pastikan dulu semua guru sudah divaksin, sehingga pada saat uji coba di tahun ajaran baru tidak ada masalah,” ujar Irmawati dikutip dari Sindonews, Selasa (13/4/2021).
Tidak hanya guru, semua pegawai yang ada di sekolah juga mesti disuntik vaksin. Mulai dari satpam, cleaning service hingga bujang sekolah. Tujuannya, untuk memberikan rasa aman dan nyaman jika sekola tatap muka sudah dibuka di tengah pandemi Covid-19.
“Paling penting itu, semua harus divaksin. Semua guru, satpam, dan pegawai-pegawai yang ada di sekolah itu,” kata dia.
Sedangkan untuk siswa, Irma memaklumi usia SD-SMA belum memenuhi syarat untuk disuntik vaksin. Sehingga legislator partai Hanura ini berharap semua sekolah menyediakan sarana dan prasarana yang memadai.
Mulai dari hand sanitizer, alat cuci tangan hingga masker. Termasuk thermogun untuk memastikan suhu tubuh siswa sebelum mengikuti proses belajar mengajar berada pada suhu normal. Tidak di angka 37 derajat celcius.
“Pelaksanaan sekolah tatap muka ini harus sesuai protokol kesehatan. Siswa yang mengikuti pelajaran maksimal 50% dan secara bertahap. Sekolah juga mesti menyiapkan sarana dan prasarana yang memadai,” ungkap dia.
Sebelumnya, Ketua Komisi D DPRD Makassar, Wahab Tahir mendorong Pemkot Makassar melakukan uji coba sekolah tatap muka di wilayah kepulauan. Sebab wilayah kepulauan dinilai lebih aman.
Selain zona hijau, pemerintah bisa cepat mengambil tindakan jika ada yang terpapar. “Saya berharap uji coba itu di pulau, sehingga kalau ada apa-apa kita bisa cepat lakukan isolasi,” kata Wahab.
Pertimbangan lain, lanjut Wahab, perlu ada uji coba Standar Operasional Prosedur (SOP) sekolah tatap muka di tengah pandemi. Skema pembelajaran offline dianggap sudah matang dan perlu untuk diuji coba.
Sehingga menurut dia, Pulau Sangkarrang paling tepat untuk dilakukan simulasi. Apalagi, kata dia, antusias guru dan siswa di pulau termasuk sangat tinggi untuk menjalankan sekolah tatap muka.
“Sangkarrang itu mereka paling siap sekolah offline. Karena sampai hari ini, Sangkkarang sudah masuk wilayah yang hijau. Kan ada SOP sekolah offline, kita bisa uji coba di pulau. Paling tidak, uji cobanya disitu,” papar dia.***AS