Site icon kontroversinews.com

Pembebasan Lahan Tol Probolinggo-Banyuwangi Masih 24%

(Dok. Kementerian PUPR)

PROBOLINGGO (Kontroversinews.com) – Meski pandemi, PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi (JPB) selaku pengelola jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi membebaskan 24.88% lahan hingga akhir Juli 2021 untuk ruas Probolinggo – Besuki Situbondo sepanjang 29,5 kilometer.

Sesuai dengan jadwal ditargetkan pembebasan tanah untuk seksi 1 dapat segera selesai di akhir tahun 2021. Sehingga rencana pengerjaan kontruksi untuk seksi 1 Ruas Probolinggo-Besuki dapat dimulai pada tahun 2022.

“Jika semuanya sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan, maka target penyelesaian konstruksi untuk seksi 1 dapat rampung pada tahun 2024,” kata Direktur Utama PT JPB Adi Prasetyanto,  Kamis pagi (29/7/2021).

“Pelaksanaan konstruksi belum dapat dimulai, saat ini fokus PT JPB adalah mendukung Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengadaan Lahan untuk mempercepat proses pembebasan lahan untuk seksi 1 Probolinggo – Besuki, agar target dari pengerjaan konstruksi bisa sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan,” jelas Adi.

Upaya yang telah dilakukan PT JPB bersama PPK untuk percepatan antara lain dengan mengusulkan alokasi pengadaan pendanaan tanah di tahun 2021, berkoordinasi dengan Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Adi juga menambahkan, saat ini yang menjadi prioritas dari PT JPB adalah seksi 1 Ruas Probolinggo-Besuki (Kab. Probolinggo) menyesuaikan dengan rencana alokasi pendanaan tanah dari Pemerintah.

Pengerjaan konstruksi jalan tol tetap dilakukan selama masa pandemi COVID-19 dengan prokes ketat.

Mengutip dari Okezone.com, sebelumya jalan tol Probolinggo – Banyuwangi ini menjadi rangkaian jalan tol Trans Jawa yang bakal dibangun pemerintah pusat. Jalan tol ini menjadi titik akhir jalan tol Trans Jawa dengan panjang mencapai 171,516 kilometer yang membentang dari Probolinggo hingga Banyuwangi. Adapun masa konsesi 35 tahun dan total investasi mencapai Rp23,3 triliun.***AS

Exit mobile version