PAPUA (Kontroversinews.com) – Kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Sabinus Waker melakukan aksi pembakaran sekolah di Kampung Julugoma, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, sejak Kamis (8/4/2021).
KKB sudah dua kali melakukan pembakaran fasilitas sekolah dengan total ruangan yang dibakar mencapai 12 unit.
Pembakaran pertama dilakukan pada Kamis (8/4/2021) sore, saat itu mereka membakar tiga ruang SMAN 1 Beoga.
Lalu, pada Minggu (11/4/2021) malam, sembilan ruang di SMPN 1 Beoga ikut dibakar.
Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan, dan Arsip Daerah (DPPAD) Provinsi Papua Christian Sohilait menuturkan, dari sisi ekonomi, pembakaran 12 ruang sekolah tersebut telah menyebabkan kerugian dalam jumlah besar.
“Untuk membangun satu ruang belajar mengajar di pegunungan itu membutuhkan biaya Rp 600 juta, itu ruangannya dibuat dari kayu, kalau 12 ruang yang dibakar berarti kerugiannya sudah Rp 7,2 miliar,” ujar Christian, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (13/4/2021).
Sohilait mengaku bingung mengapa KKB melakukan aksi pembakaran tersebut.
Menurut dia, aksi tersebut bisa berakibat fatal karena anak-anak di Beoga, yang merupakan kawasan pedalaman, tidak dapat mengenyam pendidikan dengan baik.
“Di gunung yang jadi masalah utama bukan biaya, tetapi tingkat kesulitan untuk memobilisasi bahan bangunan jauh lebih sulit karena semuanya harus diangkut menggunakan pesawat terbang,” kata dia dikutip dari Tribunnews.
Oleh karena itu, ia berharap aparat keamanan bisa segera menindak para pelaku pembunuhan dua orang guru dan juga pembakaran fasilitas sekolah di Beoga. ***AS