JAKARTA (Kontroversinews.com) – Pelajar Indonesia meraih prestasi gemilang pada ajang Asia Pacific Informatics Olympiad (APIO) 2021. Secara total, Indonesia membawa pulang enam medali, di antaranya satu emas, tiga perak, dan dua perunggu pada kompetisi yang digelar secara daring pada 21-26 Mei 2021 itu.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim menyampaikan apresiasi yang tinggi atas prestasi membanggakan tersebut.
“Kepada para medalis, saya ucapkan selamat atas capaian yang kalian raih. Kemenangan kalian adalah prestasi kita semua,” ujar Mendikbudristek saat menutup acara tersebut melalui siaran pers, Kamis (27/5/2021).
Siswa yang berhasil meraih medali tersebut emas yaitu Rama Aryasuta Pangestu dari SMA Kanisius Jakarta. Peraih medali perak masing-masing diraih oleh Nicholas Patrick dari SMA Cita Hari Christian School Surabaya, Pikatan Arya Bramajati dari SMA Semesta BBS Semarang, dan Juan Carlo Vieri dari SMAK Intan Permata Hati Surabaya.
Sementara itu, dua medali perunggu diraih oleh Bryan Riconga Panjinata dari SMAN 1 Tuban, Jawa Timur dan Maximilliano Utomo Quok dari SMA Xin Zhong Surabaya.
Kepada peraih medali, Mendikbudristek mengingatkan bahwa kompetisi dan medali bukanlah segala-segalanya, karena juara yang sesungguhnya adalah orang-orang yang memegang teguh nilai-nilai integritas.
“Mereka yang mampu bekerja sama untuk membangun jaringan dan yang memiliki komitmen untuk mewujudkan perubahan masyarakat informasi yang adil dan beradab,” kata Mendikbudristek.
Menteri Nadiem yakin bahwa peserta APIO dari Indonesia akan menjadi agen transformasi perubahan pendidikan di Indonesia. “Yakni transformasi yang tetap berstandar kepada sejarah bangsa dan didorong oleh keberanian untuk menciptakan sejarah baru yang gemilang,” ucap Mendikbudristek.
Menteri Nadiem mengatakan bahwa belajar di masa pandemi memiliki sejumlah tantangan, tetapi di masa depan terbentang sederet tantangan lain yang harus dilalui bersama. Tantangan tersebut bisa menjadi peluang apabila kita bisa saling silih asah, silih asuh, dan silih asih.
“Saling memintarkan, saling menyayangi, dan saling memelihara untuk satu tujuan, Indonesia maju,” ungkapnya.
APIO 2021 yang dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19, kata Mendikbudristek merupakan bukti bahwa para peserta APIO 2021 adalah para ilmuwan yang tangguh dan senantiasa bersemangat dalam belajar, berkompetisi, dan berkontribusi.
“Pada hari ini ini kita patut berbangga, karena generasi-generasi hebat di bidang informatika dari negara-negara Asia Pasifik telah lahir. APIO 2021 menjadi wadah pembuktian kompetensi di bidang informatika sekaligus ajang menjalin jejaring persahabatan di antara para ahli informatika muda dari seluruh negara,” ungkap Menteri Nadiem dilansir dari Okezone.
APIO 2021 diikuti oleh 952 siswa dari negara Asia Pasifik di antaranya Armenia, Australia, Azerbaijan, Bangladesh, China, Georgia, Hongkong, India, Indonesia, Iran, Japan, Jordan, Kazakhstan, Korea, Kyrgyzstan, Macao, Malaysia, Mongolia, Mesir, Selandia Baru, Palestina, Filipina, Rusia, Saudi Arabia, Singapura, Sri Lanka, Syria, Taiwan, Tajikistan, Thailand, Turki, Turkmenistan, Uzbekistan, dan Vietnam.
Indonesia sendiri menempatkan 17 siswanya untuk berlaga pada ajang APIO 2021 dan paling banyak berasal dari Provinsi Jawa Timur sebanyak 6 siswa dan DKI Jakarta sebanyak 5 siswa.
Bagi Indonesia, APIO selain menjadi ajang kompetisi, juga dijadikan sebagai latihan tim Indonesia menuju International Olympiad in Informatics (IOI) tahun 2021 serta persiapan menjadi tuan rumah IOI tahun 2022 yang rencananya akan diikuti oleh 88 negara.