Site icon kontroversinews.com

Pedagang Ikan di Pasar Ikan Modern Keluhkan Kondisi Pasar Sepi Konsumen

SOREANG | Kontroversinews – Sebagian pedagang ikan di Pasar Ikan Modern (PIM), Soreang, Kabupaten Bandung mengeluhkan kondisi pasar yang sepi konsumen. Akibatnya, biaya sewa perbulan yang dibebankan kepada pedagang mencapai Rp 900 ribu perbulan tidak bisa tertutupi dari hasil penjualan ikan laut.

Berdasarkan pantauan, di bagian depan pasar, sejumlah pekerja masih menyelesaikan pembangunan pagar dan tembok. Terdapat garis plastik yang dibentangkan agar orang tidak melintas di depan pintu masuk.

Memasuki ke dalam pasar, konsumen langsung dihadapkan ke pedagang sayuran dan bumbu. Kemudian di lapak selanjutnya berjejer para pedagang ikan. Namun, dari ratusan lapak tidak sampai setengahnya pedagang yang menempati lapak dan berjualan.

Salah seorang pedagang, Dida (39) mengaku sudah menempati lapak sejak awal Agustus. Namun, saat itu konsumen masih relatif sepi membeli ke pasar ikan meski berada di lokasi strategis. Terlebih pagar pasar masih ditutupi seng dan tengah direnovasi.

“Ada yang dari bulan Juli, pedagang berjualan disini. Saat itu, banyak yang belum tahu pasar ikan karena tertutup seng pagarnya. Sabtu Minggu lumayan tapi secara umum belum kelihatan (ramai),” ujarnya ditemui di pasar, Jumat (6/9).

Saat ini, dirinya mengaku kesulitan menjual ikan laut hanya untuk 1 kilogram karena sepi konsumen. Bahkan, akibatnya biaya sewa Rp 900 ribu perbulan belum bisa tertutupi dari hasil penjualan. “Sekarang gak menutupi dengan kondisi ini, satu kilo aja susah jual eceran,” ungkapnya.

Dida menambahkan, para pegawai pemerintah daerah (pemda) yang berkantor di Soreang pun tidak terlihat membeli ikan di pasar. Tidak hanya itu, warga disekitaran Soreang dan Cingcin banyak yang belum mengetahui keberadaan pasar.

“Mungkin karena belum launching. Promosi di jalan juga sedikit dan banyak yang gak tahu. Jadinya kurang promosi,” katanya.

Ia pun menyebutkan sudah mengusulkan kepada pemerintah agar pasar ikan tidak hanya diisi oleh pedagang ikan. Namun juga diiisi pedagang sayuran dan bumbu. Hal itu agar memudahkan para pembeli. Sebab katanya jika hanya pasar ikan saja maka akan membuat perkembangan pasar tidak maju. (Lily Setiadarma)

Exit mobile version