Samosir | Kontroversinews.-Pihak Tirtanadi Cabang Samosir saat melakukan penyambungan pipa yang terdampak pelebaran jalan nasional lingkar Samosir, disekitaran Buhit, Kecamatan Pangururan.
Sebanyak 300 pipa Sambung Rumah (SR) milik Tirtanadi Cabang Samosir, terkena dampak preservasi dan pelebaran jalan nasional lingkar Pulau Samosir, namun pasokan atau kebutuhan air pelanggan Tirtanadi yang saat ini berjumlah 3.761 pelanggan, dipastikan aman.
“Sejauh ini, ada 8 titik yang terganggu dan langsung kita tangani. Secara keseluruhan atas pelebaran jalal nasional, ada 300 SR yang terkena dampak,” terang Kepala Tirtanadi Cabang Samosir, Fetdin Panjaitan, kepada kontroversinews,Rabu 20/3/19 di kantornya.
Ia menjelaskan, upaya yang dilakukan dilapangan supaya kebutuhan pelanggan akan air tidak terkendala, pihaknya langsung melakukan penyambungan pipa sementara. Dan bila ada pipa yang harus dipindahkan, langsung dilakukan penyambungan.
“Kita selalu standby mengkawal saat pihak kontraktor pelaksana pembangunan jalan melakukan penggalian. Hal itu, untuk mengantisipasi kerusakan atau kebocoran pipa. Mudah-mudahan, sampai saat semua pelanggan tetap terlayani dengan baik,” ujarnya.
Lebih lanjut kata Fetdin, hal itu dilakukan, juga bagian dari upaya Tirtanadi Samosir untuk mendukung percepatan pembangunan jalan nasional lingkar dalam Samosir.
Adapun kegiatan preservasi dan pelebaran jalan nasional lingkar Samosir dilakukan lewat Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) II Medan sejak 2016.
Pekerjaan ini dibagi ke dalam dua paket, masing-masing sepanjang 75,9 kilometer dan 68,43 kilometer. Dan total anggaran untuk pekerjaan mencapai Rp526,45 miliar, yang dilakukan secara bertahap sejak tahun 2016 dan ditargetkan selesai pada 2019.
Paket pekerjaan, paket 1 yaitu preservasi dan pelebaran Jalan Panguruan-Ambarita-Tomok-Onan Runggu sepanjang 75,9 kilometer, dengan anggaran sebesar Rp 367,21 miliar, kontraktor pelaksana PT PP (Persero) Tbk dan PT Seneca.
Sedangkan pekerjaan paket 2 meliputi pelebaran ruas Jalan Tele-Panguruan-Nainggolan-Onanrunggu sepanjang 68,43 kilometer, serta pemeliharaan sepanjang 21,33 kilometer oleh kontraktor PT Gunakarya, menelan anggaran sebesar Rp 159,24 miliar.(ps)