Site icon kontroversinews.com

Pasar Ikan Modern Diharap Bisa Tingkatkan Konsumsi Ikan

Kab Bandung | Kontroversinews.-Kementerian Kelautan dan Perikanan mulai membangun pasar ikan modern dua lantai di Jalan Gading Tutuka, Desa Cingcin, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung. Diharapkan keberadaannya bisa meningkatkan konsumsi masyarakat terhadap ikan.

Dirjen Penguatan Daya Saing Prodak Kelautan dan Perikanan, Rifky Effendi Hardijanto mengungkapkan, tujuan pembangunan PIM ini untuk meningkatkan konsumsi ikan per kapita di Kabupaten Bandung. Sebab berdasarkan data, konsumsi ikan per kapita per tahun di Kabupaten Bandung masih rendah, yaitu 16 kilogram per kapita per tahunnya pada 2016.

“Jumlah tersebut masih jauh dari target konsumsi ikan nasional sebesar 47 kilogram per kapita per tahun. Sehingga, kondisi tersebut menjadi perhatian dari Kementerian Kelautan dan Perikanan. Ada beberapa program yang kami bangun untuk mendorong pertumbuhan konsumsi ikan, salah satunya membangun titik kontak antara konsumen dengan produsen,” ujar Rifky usai menghadiri acara Ground Breaking PIM Sabilulungan Kabupaten Bandung, Jumat (7/9).

Rifky mengatakan, pembangunan PIM di Kabupaten Bandung merupakan hal penting, mengingat jumlah penduduk 3,6 juta jiwa dan didukung akses jalan Tol Soreang-Pasirkoja (Soroja), untuk menunjang distribusi ke wilayah Bandung Raya dan sekitarnya.

“Ini salah satu upaya kita membuat masyarakat mulai beralih dari asupan protein yang berbasis katakanlah telur, ayam, daging merah atau kedelai, yang sebenarnya semua praktis komponennya banyak import,” katanya.

Namun, dengan membiasakan mengonsumsi ikan lebih banyak, lanjut dia, selain bisa menghemat devisa, protein yang terkandung di dalam ikan jauh lebih baik dan lemaknya mengandung omega 3.

“Fokusnya mungkin disini akan lebih ke ikan tawar. Tentunya akan ada tantangan, pertama bagaimana mendatangkan para pedagang, jenis ikan apa saja yang akan disajikan, lalu bagaimana pasar ini jadi titik kumpul ikan yang ada di Jabar. Karena tidak hanya market rumah tangga, tapi harus jadi market ke pasar-pasar lain,” ujarnya.

Pembangunan PIM Kabupaten Bandung tersebut, telah dimulai sejak 10 Agustus 2018 lalu di atas lahan seluas 18.000 meter persegi milik Pemerintah Daerah. Pembangunan yang didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) itu, ditargetkan selesai pada Desember mendatang.

Adapun kios yang disediakan, seluruhnya berjumlah 228 unit teridri dari kios/lapak basah, lapak ikan hidup, lapak ikan segar dan olahan, serta lapak pelengkap (bumbu, alat pancing dan lain-lain). “PIM ini akan dibangun dua lantai. Di lantai bawah untuk aktivitas belanja dan lantai atas tempat kuliner,” tambah Rifky..

Sementara Bupati Bandung, H. Dadang M. Naser mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan, yang telah memilih Kabupaten Bandung sebagai daerah kedua yang memiliki pasar ikan modern.

“Di Indonesia ini jadi yang kedua setelah Jakarta. Dan di Jawa Barat yang pertama. Tentunya saya mewakili Pemerintah Kabupaten Bandung, mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan,” kata Dadang.

Dadang mengatakan, nantinya pasar ikan modern ini akan menjadi pusat aktivitas jual beli ikan dan suplai ikan-ikan segar. Selain itu di pasar ikan modern tersebut, juga akan disediakan foodcourt untuk menambah daya tarik masyarakat agar gemar memakan ikan.

“Pembangunan PIM juga akan lebih memudahkan proses sosialisasi gerakan masyarakat makan ikan (Gemarikan) untuk anak usia sekolah, balita dan ibu hamil. Selain itu juga promosi produk perikanan dan program lainnya yang berkaitan dengan pangan dan konsumsi protein hewani, untuk menunjang pangan yang berkualitas bagi masyarakat,” ungkapnya. (Lily Setiadharma)

Exit mobile version