Kab Bandung | Kontroversinews.-Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kec Soreang Kab Bandung , berlangsung di Aula Kantor Kec Soreang dengan akomodir setiap pembangunan di wilayah Kec Soreang secara menyeluruh dengan mendengar berbagai tanggapan dari seluruh desa yang terdapat di wilayah Kec Soreang dengan beberapa Dinas terkait.
Dikatakan Camat Soreang Kab Bandung ,Rusli Baijuri , disela acara Musrenbang ,dalam Musrenbang sekarang ini , yang kita dorong di wilayah Soreang dari infrastruktur masih belum seluruhnya tapi di Perkotaan sudah ada ,namun sebagian masih perlu ditambahkan kembali .
Sedangkan program Bupati Bandung berkaitan Raksa masih ada juga diwilayah Soreang seperti Rutilahu ,berkaitan air bersih Alhamdulilah tahun depan SPAM Gambung bisa dilaksanakan dan tempatnya sendiri di Sadu sebagai pusat PDAM ,paling tidak kebutuhan air bersih di Soreang terpenuhi .
Menurut Rusli ,dari kakus sendiri kita dorong juga ,diambil dari anggaran desa supaya masuk melalui Musrenbang di tingkat Kab Bandung ,sedangkan untuk BAB dari 10 desa yang memang belum maksimal 100% ,namun ditingkat normal kesehatan sudah memenuhi ,bahkan Disperkimtan sendiri untuk IPAL tahun sekarang akan di maksimalkan ,minimal mengurangi bagi masyarakat yang belum memiliki spiteng .
Tambah Rusli, saya berbicara dengan Kepala Yankes atau Kepala Puskesmas bahwa sebenarnya warga Soreang semua memiliki kamar mandi yang komplit tapi mereka tidak memenuhi dua hal ,satu spiteng yang dia punyai tidak memenuhi standar kesehatan yang kedua ada yang dilangsungkan .
Dan mengenai anggaran untuk MCK akan kita dari CSR atau dari BPR milik Pemda memang ada alokasi untuk itu. sedangkan untuk penataan Alun -Alun ,Insya Alloh dari PUTR Kab Bandung menganggarkan 70 M ,untuk skywork dan trotoal nanti berbeda alun -alun yang lain ,alun -alun Soreang bukan hanya interaksi masyarakat saja tapi disana akan ada wusata kuliner .
Sedangkan untuk pasar Soreang menurut Rusli, saya mendapat informasi masih dalam kajian ,kapan akan dibangun belum tahu ,tapi pembebasan lahan sudah sekitar 8000M 2 ,dan pembangunannya oleh pihak ke tiga tapi yang jelas bangunan nantinya bangunan modern tapi traksaksi seperti tradisional.
Untuk kendaraan tradisional seperti Delman masih dalam analisa Dinas Perhubungan ( Dishub ) Kab Bandung karena itu kewenangan Dishub ,harapan kami kedepan Delman menjadi angkutan wisata dan kusir pakai seragam yang rapi karena Delman merupakan aset wisata diberlakukan sama walaupun kendaraan tidak bermesin. (Mindra)