SOREANG Kontroversinews.com – Ketersediaan fasilitas yang memadai merupakan salah satu faktor penting dalam keberhasilan kegiatan belajar mengajar, bahkan dapat memotivasi untuk meningkatkan prestasi belajarnya.
Karena itu tak berlebihan bila SDN Cingcin 1, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, ingin melengkapi fasilitas dan sarana prasarana pendidikannya. Apalagi SDN ini termasuk sekolah besar dengan murid sebanyak 1.185 orang.
Kepala SDN Cingcin 1, Dra. Hj. Nuryati Suryani, M.Pd., mengungkapkan keinginannya memiliki labortorium komputer (IT).
Saat ini, kata Nuryati, SD yang dipimpinnya sudah memiliki 5 unit komputer yang dibeli dengan dana BOS. Namun hal itu masih belum cukup mengingat pada pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) yang akan digelar sekitar September, Oktober dan November tahun ini, pihaknya menginginkan pelaksanaan ANBK mandiri.
“Kami mencoba melakukan pendekatan ke berbagai pihak agar komputer yang kami butuhkan untuk pelaksanaan ANBK dapat terpenuhi,” ujar Nuryati seusai kegiatan Sosialisasi Komite Sekolah dengan Dewan Pendidikan Kabupaten Bandung dalam rangka peningkatan partisispasi warga sekolah, di SDN Cingcin 1, Kamis (11/8/2022).
Selama ini pelaksanaan ANBK SDN Cingcin 1, lanjut Nuryati, masih numpang di SMPN 2 Soreang. Ini memunculkan sindiran dari masyarakat, masa sekolah sebesar SDN Cincin 1, yang kini memiliki siswa sebanyak 1.185 orang, ANBK-nya masih numpang di SMPN 2 Soreang.
“Sindiran-sindiran seperti itu sering kami dengar. Makanya kami berupaya agar tahun ini bisa menyelenggarakan ANBK mandiri,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Nuryati juga menyampaikan program-program SDN Cingcin 1 ke depan, yang intinya untuk mewujudkan visi SDN Cingcin 1 yakni terwujudnya peserta didik yang berahlak mulia, unggul, cerdas, terampil, mandiri, berwawasan lingkungan serta berkebinekaan global.
“Ke depan kami ingin para siswa yang ikut ANBK tidak lagi numpang di SMPN 2 Soreang. Tapi ini bukan berarti pelayanan dari SMPN 2 Soreang kurang baik. Selama ini pelayanannya bagus. Namun akan lebih bagus bila SDN Cingcin 1 yang muridnya banyak bisa menyelenggarakan ANBK sendiri,” tuturnya.
Nuryati berharap, apa yang dicita-citakan sekolah bisa menjadi kenyataan, bisa memberikan pelayanan yang terbaik bagi anak didik.
“Anak didik kalau diberi pelayanan prima akan menjadi aset berharga bagi kita,” kata Nuryati yang belum lama menjadi kepala SDN yang memiliki 30 ruang belajar itu.
Sementara itu, Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Bandung, Prof. Dr. Dadi Permadi, M.Ed., yang menjadi narasumber pada acara tersebut mengapresiasi SDN Cingcin 1 yang memiliki keinginan untuk menjadi rintisan sekolah berbasis IT.
“Program yang akan dilakukan SDN Cingcin ini, program yang harus ditiru oleh semua SD di Kabupaten Bandung. Apalagi ada Peraturan Pemerintah Nomor 75 Tahun 2016 yang membolehkan meminta dukungan dan bantuan kepada orang tua siswa tapi tidak dengan memaksa,” katanya.
Prof. Dadi menjelaskan, peraturan pemerintah tersebut sejalan dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional yang mengamanatkan bahwa pendidikan itu tanggung jawab Pemerintah, orang tua dan masyarakat. Oleh karenanya orang tua itu wajib hukumnya membantu sekolah.
“Ada beberapa jenis partisipasi yang bisa digulirkan untuk membantu sekolah. Misalnya partisipasi melalui pemikiran. Salah satunya melalui komite sekolah, karena memang peran dari komite sekolah itu adalah memberikan pertimbangan. Jadi silahkan warga sekolah yang terdiri dari para orang tua siswa, kalau punya gagasan, sampaikan kepada sekolah,” katanya.
Selain memberikan pertimbangan, katanya lagi, komite sekolah juga punya peran kontrol, dan mengawasi kegiatan sekolah dari luar.