PURWAKARTA | Madrasah Ibtidaiyah (MI) Miftahul Janah, yang beralamt di Desa Wanakerta, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakrta, berdiri sejak tahun 2005 lalu hingga kini masih tetap eksis serta tercatat memiliki sejumlah prestasi.
Padahal sejak MI Miftahul Janah berdiri, madrasah tersebut hanya memiliki 10 orang siswa. Namun, seiring perjalanan waktu dalam kurun waktu 14 tahun MI Miftahul Janah hingga sekarang telah memiliki jumlah siswa sebanyak 558 orang. Lonjakan siswa yang sangat fantastis bagi ukuran madrasah swasta serta diperhitungkan di Kabupaten Purwakarta.
Selain memiliki jumlah siswa tersubur, MI Miftahul Janah yang memiliki 19 rombongan belajar (Rombel) serta didukung dengan 28 orang tenaga pengajar sebagai honorer, dan dua orang penjaga madrasah, MI tersebut sarat dengan prestasi.
Di bidang prestasi MI Miftahul Janah pada tahun 2012 meraih gelar Juara Umum Aksioma Bidang Matematika dan IPA. Sementara gelar Juara Umum KSM di Bidang Olah Raga dan seni. Gelar Juara Umum diertahankan hingga tahun 2019 di Tingkat Kementrian Agaman Kabupaten Purwakrta.
Kepala MI Miftahul Janah, Subur mengaku meraih serta mempertahankan gelar sebagai Juara Umum di tingkat Kementrian Agama di tingkat Kabupaten Purwakrta bukanlah hal yang mudah. Prestasi tersebut di raih dengan pengorbanan, kerja keras serta dukungan dari semua pihak,” Alhmadulillsh, MI Miftahul Janah tidak kalah soal bicara prestasi dengan MI yang lainnya. Prestasi itu telah dibuktikan,”kata Subur saat bincang-bincang dengan KONTROVERSINEWS di ruang kerjanya, baru-baru ini. Dia menambahkan, dirinya juga adalah seorang ASN di Kementrian Agama Kabupaten dari tahun 2012 hingga 2016. Sebagai Kepala MI Miftahul Janah dalam mengembangkan madrsah tidaklah mudah seperti orang membalikan telapak tangan.
Banyak tantangan dan kendala yang harus dihadapi dengan keuletan, ketekunan, serta kesabaran. Contohnya, ketika MI Miftahul Janah berdiri hanya memiliki siswa 10 orang. Namun, berkat kerja keras dan kesabaran sehingga MI Miftahul Janah mengalami peningkatan yang sangat signifikan,” Semua perlu proses, dan membangun kepercayaan di masyarakat. Sehingga masyarakat tertarik untuk mendaftarkan siswanya untuk sekolah ke madrasah ini,”ujar Subur.
Maka jangan heran, jika memasuki komplek MI Miftahul Janah suasana lingkungan sangat bersih terjaga, rindang, dan sejuk. Serta bangunan yang tertata dengan didukung dengan lingkungan sekolah yang asri sehingga membuat suasana siswa nyaman untuk menimba ilmu.
” Kami selalu menata dan menjaga kebersihan lingkungan sekolah, karena kebersihan itu adalah sebagaian dari iman,”tuturnya.
Diakhir perbincangan dengan KONTROVERSINEWS, Subur mengatakan, demi kemajauan madrasah ini, dirinya mengaku tidak dapat bekerja sendiri tanpa ada dukungan dari semua pihak, seperti para guru, komite, dan warga sekitar,” Alahmdulillah berkat dukungan mereka MI Miftahul Janah dapat terus berkembang dari tahun ke tahun,”kata Subur. (tatang/agus).