MAJALENGKA,(Kontroversinews).-Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Uno, meresmikan Desa Wisata Religi Leuwimunding, Kecamatan Leuwimunding, Kabupaten Majalengka, Selasa (23/7/2024).
Desa Leuwimunding yang baru ditetapkan sebagai desa wisata religi di Kabupaten Majalengka itu merupakan tanah kelahiran salah satu tokoh pendiri Nahdlatul Ulama (NU), dan telah dinobatkan sebagai pahlawan nasional, KH Abdul Chalim.
Sandi mengawali peresmian desa wisata religi tersebut diawali prosesi pengguntingan pita di tugu KH Abdul Chalim yang berada tepat di depan Balai Desa Leuwimunding.
Selanjutnya berziarah ke kompleks makbarah didampingi putra KH Abdul Chalim sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Prof KH Asep Saifuddin Chalim.
Dalam sambutannya, Sandi mengaku bahagia mendapatkan kesempatan untuk meresmikan Desa Wisata Religi Leuwimunding yang merupakan tanah kelahiran KH Abdul Chalim.
Desa Leuwimunding yang baru ditetapkan sebagai desa wisata religi di Kabupaten Majalengka itu merupakan tanah kelahiran salah satu tokoh pendiri Nahdlatul Ulama (NU), dan telah dinobatkan sebagai pahlawan nasional, KH Abdul Chalim.
“Saya bisa meresmikan desa wisata religi di Majalengka, yakni Desa Leuwimunding,” kata Sandiaga Uno.
Ia pun mengajak seluruh stakeholder hingga masyarakat untuk bersama-sama menjadikan Desa Leuwimunding sebagai desa wisata religi yang berkelas dunia di Kabupaten Majalengka.
Pasalnya, Indonesia merupakan destinasi wisata halal terbaik di dunia menurut Global Muslim Travel Indeks, sehingga membutuhkan peran semua elemen untuk memaksimalkan potensinya.
Pj Bupati Majalengka Dedi Supandi mengatakan dengan adanya Desa Wisata Religi di Leuwimunding diharapkan dapat meningkatkan perkembangan UMKM dan roda perekonomian masyarakat sekitar.
Pemkab Majalengka telah mengeluarkan SK penetapan Desa Leuwimunding sebagai desa wisata religi di Kabupaten Majalengka, ini sebagai keseriusan Pemda dalam menunjang keberlangsungan dan peningkatan pariwisata.
Sementara Kepala Desa Leuwimunding Aang mengaku monumen pahlawan Nasional KH. Abdul Chalim yang berada depan Desa dan Alun – alun Leuwimunding ini tinggi sekitar 6 meter dengan nama KH Abdul Chalim yang tercantum pada batu granit asli dibawah. Kemudian ditengah monumen itu ada foto KH Abdul Chalim dan diatasnya terdapat logo NU menandakan bahwa pahlawan itu merupakan tokoh pendiri NU.
Dia menegaskan pembuatan monumen pahlawan Nasional KH Abdul Chalim Leuwimunding ini bukan bersumber dari anggaran pemerintah desa, pemerintah daerah (Pemda) yang dalam hal ini Alokasi Dana Desa (ADD) maupun bantuan Provinsi (Banprov) melainkan swadaya ‘patungan’ masyarakat Leuwimunding.
“Kami juga mengucapkan terimakasih banyak kepada seluruh masyarakat Leuwimunding. Karena keberadaan monumen pahlawan Nasional KH Abdul Chalim ini dibuat supaya tidak hilang sejarah,” papar Aang. (Siswan)