Site icon kontroversinews.com

Maspi dan Fokus Kinerja Mendunia

Bandung | Kontroversinews.-Target utama kepengurusan Masyarakat Pencak Silat Indonesia (Maspi) masa bakti 2018-2022 dibawah kendali sang Ketua Umum H. Edwin Senjaya SE. MM. adalah
menjadikan Pencak Silat diakui sebagai warisan budaya tak benda (intangible cultural heritage/ICH) oleh UNESCO pada tahun 2019.

Menurut Edwin , pihaknya terus melakukan berbagai upaya untuk memperjuangkan agar pencak silat ditetapkan UNESCO sebagai warisan budaya tak benda asal Indonesia di tahun 2019. “Kami pun sudah menyerahkan berbagai persyaratan dan upaya menuju hal tersebut, salah satunya dengan tampil di markas besar Unesco di Paris, Prancis, pada tahun 2017 lalu,” ujarnya.
Edwin mengatakan, kinerja kepengurusan Maspi periode empat tahun mendatang ini adalah, bagaimana agar pencak silat ditetapkan UNESCO sebagai warisan budaya tak benda asal Indonesia di tahun 2019. “Itu misi besar yang terus kami kawal, selain konsolidasi serta restrukturisasi organisasi,” ungkapnya.

Sejak berdiri tahun 2015, Mubes tanggal 28 Januari kemarin adalah yang keduakalinya digelar. Tahun 2017 masa kepengurusan Maspi yang pertama sudah berakhir, menyusul temu pendekar di Bandung ditahun yang sama. Saat itu ada satu kesepakatan dari pesaerta agar segera digelar Mubes Maspi yang kedua dengan tujuan agar segera menyusun kepengurusan karena kepengurusan yang pertama disebut sebut sebagai kepengurusan transisi. “Jadi dengan digelarnya Mubes kedua ini diharapkan kedepannya dibentuk kepengurusan yang lebih solid dan rencana kerja juga lebih terarah dan terukur,” kata Edwin.

Selain berbagai upaya yang sudah dilakukan sejak dua tahun silam, lanjutnya, pihaknya telah menyusun berbagai program sebagai penguatan pencak silat sebagai warisan budaya tak benda dari Indonesia. “Salah satunya adalah kemitraan dengan Dinas Pendidikan dan Disorda Kota Bandung agar pencak silat masuk pada kurikulum mulok di tingkat Sekolah Dasar (SD),” kata Edwin.

Maspi merupakan sebuah organisasi independen yang fokus garapannya adalah untuk pelestarian pencak silat dibidang seni budaya dan tradisi. “Tapi Maspi tidak bisa bekerja sendiri, butuh dukungan dari berbagai stakeholder pencak silat mulai dari IPSI, PPSI, paguron pencak silat, hingga masyarakat pencak silat lain serta pemerintah dan institusi lain. Dan yang terpenting, bagaimana masyarakat Indonesia sendiri memiliki rasa kebanggaan dan memiliki terhadap pencak silat sebagai warisan budaya leluhur. Maspi pun akan berupaya agar pencak silat menjadi jalan perjuangan menjaga keutuhan NKRI sekaligus jalan dakwah dan syiar,” tegas Edwin. (Deden .GP)

Exit mobile version