JAKARTA (Kontroversinews.com) – Andriawan alias Maliq yang juga merupakan terduga teroris yang ditangkap di Jakarta-Bekasi mengakui perbuatannya terlibat dalam pembuatan teror bom aseton peroksida.
Pengakuan itu disampaikan Maliq dalam video yang tersebar di awak media.
Dia mengaku terlibat dalam pembuatan bom aseton peroksida dalam jamaah Yasin Walatif.
Maliq menuturkan dirinya diminta oleh terduga teroris lainnya bernama Habib Husein Hasni dan Zulaimi Agus untuk membeli bahan baku pembuatan bom.
“Saya diperintahkan oleh Agus dan Habib Husein untuk membeli 15 liter aseton atau 3 dirigen untuk bahan pembuatan bom,” kata Maliq.
Tak hanya itu, Maliq juga menyatakan pernah diminta untuk membeli remot yang dapat memicu peledak bom. Sebaliknya, Maliq pernah diajarkan untuk membuat bom.
“Saya pun disuruh Zulaimi Agus untuk membeli remot sebagai pemicu bahan peledak. Saya pernah diajarkan tata cara membuat bom oleh Zulaimi Agus di rumah Habib Husein tapi hingga saat ini saya belum bisa membuat bom,” ungkap dia dilansir dari Laman Tribunnews.
Di sisi lain, Maliq pun mengakui sebagai simpatisan FPI dan Habib Rizieq Shihab sejak awal tahun 2021.
“Saya atas nama Andriawan alias Maliq, saya sebagai simpatisan FPI atau HRS. Saya tergabung dalam grup Yasin Walatif sejak penembakan 6 laskar FPI dan penangkapan HRS FPI pada bulan Januari 2021,” ungkapnya. ***AS