Kab Bandung | Kontroversinews.- Angka kecelakaan pemudik di Jawa Barat sampai H-3 menurun lebih dari 50% dibanding dengan tahun lalu.
Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Agung Budi Maryoto mengatakan sampai H-3 idulfitri tahun ini angka kecelakaan pemudik jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan tahun lalu.
“Selama Operasi Ketupat Lodaya, sampai hari yang sama (H-3) tahun lalu, ada penurunan angka kecelakaan di Wilayah Jawa Barat,” tutur Agung saat melakukan pemantauan arus mudik di Cileunyi, Selasa (12/6/2018).
Dia menyebutkan pada periode yang sama tahun lalu, angka kecelakaan saat operasi ketupat lodaya mencapai 18 kejadian. “Namun sekarang saya cek tadi pagi, angka kecelakaan hanya 8 kejadian, atau menurun lebih dari 50%,” ujarnya.
Bahkan jika melihat data korban penurunannya jauh lebih tinggi. Dia mengatakan sampai H-3 idulfitri tahun lalu, dari 18 kejadian kecelakaan lalu lintas, 13 diantaranya meninggal dunia.
Sementara tahun ini korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas hanya berjumlah empat orang saja.
“Itu juga dari empat orang yang meninggal, dua diantaranya bukan berada di jalur mudik, tapi di jalan-jalan Desa,” ungkapnya.
Dengan menurunnya angka kecelakaan dan korban selama operasi ketupat lodaya, Kapolda mengatakan petugas berhasil melakukan tugasnya dengan baik.
Angka keriminalitas jalanan turun 25%.
Menyinggung angka keriminalitas jalanan menurut Kapolda Jawa Barat sampai H-3 idulfitri 2018, angka kriminalitas di seluruh wilayah hukum Polda Jawa Barat tercatat rata-rata 46 kejadian setiap harinya.
“Kalau hari biasa, rata-rata ada 75 kejadian kriminalitas seperti jambret, copet, ranmor dan kriminalitas lainnya, ada penurunan 25%,” tutur Agung
Agung menyebut penurunan angka kriminalitas jalanan tersebut dikarenakan petugas di lapangan selalu siap siaga selama 24 jam di titik-titik rawan.
“Jika melihat angka, berarti ada korelasi kehadiran anggota, baik Polri maupun TNI di Jalan yang berefek pada menurunnya tindak kejahatan,” ujarnya.
Selain di Jalanan, pengamanan juga disebar di titik-titik rawan kejahatan seperti pusat keramaian, mall, pusat perbelanjaan dan tempat lainnya.
“Kami banyak juga menyebar anggota yang tidak menggunakan baju dinas untuk mencegah terjadinya kejahatan, terutama pencopetan dan penjambretan di pusat perbelanjaan,” katanya. (Lily Setiadarma)