Site icon kontroversinews.com

KPK Tamat? Refly Harun sebut Dua Pihak ini yang Sukses Menggebuki KPK

Refly Harun. (Foto/Dok Antara)

JAKARTA (Kontroversinews.com) – Pengamat hukum Tata Negara Refly Harun mengakui mendukung Jokowi pada periode pertama adalah pilihan yang sangat rasional untuk para aktivis. Hal itu, mengomentari pilihan Zainal Arifin Mochtar yang saat ini justru sangat kritis kepada pemerintahan Jokowi.

“Sederhana mendukung Jokowi, dia sederhana tak punya dosa masa lalu. Ia sukses di Solo kemudian di Jakarta, tapi masalahnya setelah memerintah tidak ada presiden yang bisa memenuhi ekspektasi 100 persen,” kata Refly.

Zainal Arifin yang merupakan akademisi dari Universitas Gadjah Mada baru-baru ini meminta agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dibubarkan, karena sudah tak ada gunanya lagi usai disahkannya UU KPK yang baru.

Zainal pesimis KPK masih punya taji usai seluruh pegawai akan dijadikan ASN (Aparatur Sipil Negeri) atau Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Juni mendatang. Alih status kepegawaian ini dinilai akan mengerus independensi para penyidik yang sebelumnya dikenal berani.

Menanggapi hal itu, Refly mengaku sangat menyedihkan dengan kondisi KPK saat ini. Ia menyatakan Presiden Jokowi ternyata bukan memperkuat tapi melemahkan KPK.

“Dan sukses karena endorsment dari Presiden Jokowi langsung ditangkap untuk sama-sama menggebuki, melumpuhkan dan mengkerdilkan KPK. Saat ini tak banyak aktivis korupsi yang mau membentengi serangan-serangan dari elit politik. Bahkan, KPK saat ini satu suara dengan elit politik,” tandas Refly menanggapi pernyataan Zainal.

Mengutip dari wartaekonomi.co.id, Ia setuju atas pernyataan Refly yang menyebut kalau suksesnya KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Menteri Sosial Juliari Batubara dan Menteri KKP Edhy Prabowo adalah kerja satu-dua orang yang masih punya idealisme.***AS

Exit mobile version