Site icon kontroversinews.com

Konsumsi Nasi Berlebih,Timbulkan Diabetes Hingga Serangan Jantung

Nasi putih.Foto/freepik.com

JAKARTA Kontroversinews.com  Bahaya konsumsi nasi berlebih karena bisa meningkatkan kadar gula darah hingga sebabkan diabetes, juga berisiko terkena penyakit jantung bahkan kematian.

Layanan Penelitian Pertanian Departemen Pertanian Amerika Serikat menjelaskan dalam 1 cangkir nasi terkandung 44,6 gram karbohidrat dan 4,25 gram protein. Jumlah ini juga tak jauh berbeda dengan beras merah yang dibilang lebih sehat karena kandungan serat yang lebih banyak.

“Faktanya, konsumsi terlalu banyak pangan tinggi karbohidrat termasuk berat dapat menyebabkan diabetes,” kata Ahli Nutrisi Clyde Wilson, dikutip dari Health Digest, Senin (27/12/2021).


Berikut masalah kesehatan yang bisa Anda hadapi jika makan nasi terlalu banyak:

1. Masalah Pencernaan

Mengonsumsi nasi berlebihan dapat menyebabkan kembung, bersendawa, dan gangguan pencernaan pada beberapa orang. Masalah tersebut memicu peradangan karena kandungan karbohidrat pada nasi yang tinggi.


Pada beberapa kasus, makan nasi terlalu banyak juga menyebabkan masalah yang disebut ‘small intestinal bacterial overgrowth (SIBO). Masalah ini ditandai dengan pertumbuhan bakteri berlebih di usus kecil.

Gejala SIBO antara lain mual, kembung, diare, nafsu makan buruk, dan sakit perut. Jika sudah mengalami kondisi ini, Anda disarankan ‘puasa’ nasi selama 6 minggu untuk melihat reaksi tubuh Anda.

2. Meningkatkan Risiko Diabetes

Menurut Harvard T.H. Chan of School of Public Health, beras memiliki nilai indeks glikemik (GI) 48-93. Nilai tersebut menunjukkan dampak nyata pada peningkatan kadar glukosa darah. Ya, semakin tinggi GI, semakin tinggi kadar gula dalam darah. 

Selain meningkatkan risiko diabetes, makan nasi terlalu banyak juga dapat menyebabkan masalah sindrom metabolik, yang pada ujungnya meningkatkan risiko diabetes.

Dalam studi yang dilakukan 2013, dijelaskan bahwa perempuan yang mengonsumsi nasi putih secara rutin lebih mungkin mengembangkan masalah sindrom metabolik, dibandingkan mereka yang makan kacang-kacangan atau biji-bijian lain selain beras. Mereka yang mengonsumsi nasi juga diketahui memiliki tingkat obesitas sentral dan hiperkolesterolemia yang lebih tinggi.

3. Berisiko Sakit Jantung

Sakit jantung merupakan salah satu penyebab kematian teratas versi World Health Organizations (WHO). Masalah ini berkaitan dengan kandungan arsenik yang tinggi pada beras utuh, tapi tidak berlaku untuk beras putih karena proses pengelupasan dedaknya.

Dedak inilah yang diketahui mengandung arsenik tinggi. Semakin sering makan nasi dari beras utuh, maka kandungan arseniknya menumpuk di dalam tubuh dan itu meningkatkan risiko diabetes, sakit jantung, hingga kanker. Karena itu, sangat disarankan untuk mencuci beras terlebih dulu sampai bersih dan masak menggunakan 6 gelas air per secangkir nasi. Metode masak nasi seperti ini dapat mengurangi konsentrasi arsenik sekitar sepertiganya. *

Exit mobile version