Kab. Bandung | Kontroversinews.-Rapat Koordinasi Kabupaten Bandung Sehat, Selasa, 25/9, di Gedung Sawala, dikatakan H. Marlan, Assisten Administrasi yang mewakili, Hj. Nia Kurnia Agustina, Ketua Kab. Bandung Sehat, bisa bahu membahu untuk peningkatan kinerja. Meski sempat vacuum akibat kurangnya koordinasi dan harus dilakukan upaya dari awal kembali. PP 18 tahun 2016 tentang Hutan Sehat.
Dari pertemuan ini bila ada terjadi indikator-indikator yang tidak sesuai dengan perencanaan bisa melaporkan ke pusat. Karena Kabupaten Bandung Sehat itu tidak hanya terfokus pada penilaian semata, dasar dari pada itu adalah bagaimana kita bisa melaksanakan dengan baik setiap program. Menurutnya, bagaimana kita bisa menggali potensi masyarakat di 31 FKkS yang berada di 31 Kecamatan agar program ini bisa terlaksana dengan baik.
Djamil Islami, nara sumber perwakilan dari Direktorat Sinkronisasi Urusan Pemerintahan III, program ini bukan hanya tanggung jawab Dinas Kesehatan. Tapi ini merupakan tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Bandung. Dalam menjalankan Kabupaten Bandung Sehat itu sebenarnya Kemendagri tidak ada kaitannya, namun Imunisasi program yang diberikan Sekretaris Dinas Kesehatan, Pradiba, kami merasa imunisasi itu adalah suatu program yang bisa menghasilkan suatu program yang harmonis. Ia menegaskan kembali, bahwa Kemendagri tidak ada kepentingan dalam program ini. Hanya dalam bentuk pengawasan dsn penilaian.
“Komitmen-komitmen ini yang disorotinya sebaga kunci keberhasilan. Ketika disinggung masalah pemerintahan ada beberapa hal yang harus diketahui, yaitu Polistik, Comporer, Standar Pelayanan Maksimal, Ego Sektoral, dan itu harus ditindak lanjuti sebagai suatu langkah kebersamaan. Dulu hanya lokasi penilaian saja yang dilakukan penilaian sehingga mengakibatkan lokasi lainnya terbengkalai lokasi lainnya,” kata Djamil.
Untuk FKKS itu bisa ditanyakan kepada Camatnya masing-masing, kata Marlan. Sebab masing-masing wilayah berbeda-beda potensinya termasuk ada yang punya terminal dan tidak mempunyai, begitu juga dengan potensi lainnya yang bisa mendukung keberhasilan Kabupaten Bandung Sehat. “Mengenai penggalian potensi dan sumber daya yang ada di Kecamatan, salah aspek pendukungnya adalah penerapan program yang ada bisa dilaksanakan dengan baik,” ungkap Marlan.
Ketika permasalahan Kabupaten Bandung Sehat mau dikonfirmasikan ke Pradiba, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, ia menunjuk ketua Pelaksana Kegiatan, Widya, seperti halnya Pradiba ia menolak untuk diwawancarai dengan alasan tidak punya kapasitas untuk memberikan jawaban. “Lagi pula saya tidak mengundang wartawan,” tegas Widya. (Ki Agus N. Fattah).