SERANG (Kontroversinews.com) – Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) Tembong 1, Titik Sumirah, mengaku bahwa dirinya merasa kurang puas dengan hasil pembangunan toilet yang dibangun oleh Pemerintah Kota Serang untuk 18 Sekolah Dasar (SD), dengan biaya Rp134 juta.
Dia mengatakan toilet tersebut tidak ada air. “Karena menurut kami, toilet ini kan yang utama adalah keberadaan air. Sedangkan dari anggaran tersebut, tidak ada untuk pengeboran air. Jadi ini tidak ada aliran airnya,” ujarnya.
Tidak hanya itu, Titik juga mengeluhkan lokasi pembangunan toilet yang dinilai yang kurang tepat, yaitu lebih tinggi dari toilet sebelumnya. Hal itu menyebabkan, aliran air dari toren bisa mengalir ke toilet baru.
Dari segi konstruksi, menurut Titik kurang maksimal. Sebab, yang melakukan pembangunan bukan hanya satu pihak saja, melainkan banyak pihak yang terlibat.
“Jadi tahapan pembangunan itu kurang pas. Saya melihat ada konstruksi yang miring, lalu pemasangan daun pintu pun tidak pas. Jadi harus di pas-pasin. Saya juga tidak bisa berbuat banyak karena ini kan sudah ada kontraktornya,” katanya.
Mengutip dari Merdeka.com, Kasi Sarpras SD pada Dindikbud Kota Serang, Agus Yayan, mengatakan mulanya memang pengeboran air masuk dalam perencanaan pembangunan toilet. Namun ternyata setelah dilakukan revisi, besaran anggaran tersebut tidak dapat menutupi biaya pengeboran air. ***AS