Kab.Cirebon Kontroversinews.com – Bertempat di situs Makam Pangeran Pasarean Blok Pasarean RT 04 RW 01 Kelurahan Gegunung Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon Propinsi Jawa Barat, sekelompok pemerhati situs makam dan kebudayaan masa silam berkumpul. mereka membentuk sebuah perkumpulan yang bernama kelompok sadar kebuyutan (Pokdaryut), kelompok ini dibentuk atas dasar rasa keprihatinan yang mendalam saat situs-situs sejarah peninggalan masa lalu beserta kebudayaan yang mengikutinya seperti hampir tidak ada pelestarian. untuk itu, pada Minggu 27 Maret 2022 kelompok yang sementara hadir berjumlah 20 orang dan berasal dari berbagai bidang keilmuan serta keahlian ini membentuk sebuah kepengurusan sebagai langkah awal tonggak sejarah perjuangan pelestarian situs dan kebudayaan.
Pokdaryut seyogyanya sudah ada 5 tahun yang lalu, hanya saja keberadaannya masih belum nampak. karena saat itu belum banyak orang yang tahu dan peduli akan pelestarian warisan leluhur berupa situs dan budaya peninggalan masa lampau warisan dari leluhur.
Leluhur yang dimaksud adalah Pangeran Walangsungsang atau yang biasa dikenal dengan sebutan Mbah Kuwu Cerbon dan Keponakannya yang bernama Syarif Hidayatullah atau yang dikenal dengan sebutan Sunan Gunungjati, kedua leluhur ini merupakan cikal bakal lahirnya ratusan hingga mungkin ribuan bahkan jutaan situs-situs sejarah bernuansa keagamaan (religi) baik berupa makam keramat ataupun seni dan budaya yang tersebar dihampir semua wilayah yang ada dipulau jawa atau mungkin ada dipulau-pulau lainnya yang ada di Indonesia.
Digawangi oleh seorang putra dari keturunan Sultan sepuh ke-4 (IV) keraton kasepuhan cirebon Sultan Raja Amir Sena (Muhammad Jaenuddin) bernama Raden Muhammad Hafid Permadi sebagai ketua Kelompok Sadar Kebuyutan yang mengusung motto “Kami Hanya Generasi Penerus yang ingin melestarikan warisan seni budaya dan tradisi” ini terbentuk sudah dan segera mengurus legalitas formalnya dalam waktu dekat. dengan mengusung visi dan misi pelestarian lingkungan situs serta kebudayaan juga sosial, bahkan mungkin akan dikembangkan sesuai kebutuhan jaman.
Ditemui ditempat acara pembentukan pengurus pokdaryut yakni pendopo situs makam pangeran pasarean, Raden Muhammad Hafid Permadi atau yang akrab dipanggil Ca Nanang (panggilan akrab untuk keturunan-keturunan sultan) didaerah Cirebon mengatakan kepada wartawan media ini, “perkumpulan atau kelompok ini dibentuk sebagai wadah aspirasi dan pendapat para keturunan pini sepuh dan orang-orang yang peduli pelestarian situs serta budaya, sebagai wujud keseriusan kita untuk terus melestarikan semua peninggalan sejarah leluhur kami yang notabenenya adalah para pendiri dan wali (sunan) yang bersyiar kebaikan dinegara yang kita cintai khususnya cirebon”, ujar Ca Nanang.
Sementara ditempat yang sama, dewan syuro pokdaryut yang juga pengelola situs makam pangeran pasarean Raden Hasan Ashari atau yang akrab disapa Mama Hasan hanya berpesan agar kelompok ini serius dalam menangani segala permasalahan situs dan budaya serta jangan berjuang setengah-setengah. “saya berpesan kesemuanya, agar pokdaryut jangan menyerah untuk terus berjuang melestarikan situs dan budaya serta mengenalkannya kemasyarakat yang belum tahu, dan kalau bisa setiap bulan selalu diadakan pertemuan lanjutan untuk agar tali silaturahmi tidak putus”, ucap Mama Hasan.
Sementara Lurah Gegunung Wandono yang didaulat menjadi dewan penasehat pada kelompok sadar kebuyutan ini dan hadir diacara walau cuma sebentar hanya bisa mendukung dan mengapresiasi kehadiran kelompok yang nanti akan mempunyai kantor kesekretariatannya diwilayah desa Warukawung Kecamatan Depok Kabupaten Cirebon, “saya hanya bisa bicara sangat senang dengan adanya kelompok ini, dan akan mendukung semua kegiatannya selagi itu bernilai positif.