Kasus positif COVID-19 di Kabupaten Cirebon tinggi setelah pelacakan

- Pewarta

Kamis, 1 Oktober 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Cirebon (Kontroversinews) – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat Enny Suhaeni mengatakan melonjaknya kasus positif COVID-19 diakibatkan tracing atau pelacakan terhadap kontak erat dan ini menjadikan daerah tersebut masuk zona merah.

“Tingginya kasus positif COVID-19 di Cirebon, karena tracing juga tinggi,” kata Enny di Cirebon, Rabu.

Enny mengatakan Satgas COVID-19 Kabupaten Cirebon gencar melacak atau tracing terhadap orang yang sempat kontak dengan pasien positif COVID-19.

Sehingga jumlah pasien positif COVID-19 di Cirebon pun melonjak dan bahkan saat ini daerah itu diumumkan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil masuk zona merah.

Saat ini lanjut Enny, Kabupaten Cirebon telah melakukan tes usap lebih dari satu persen yaitu 25 ribu lebih dari jumlah penduduk 2,2 juta jiwa, meskipun belum tercatat sampai ke provinsi.

“Pelaporan data hasil tracing dari Puskesmas ke Pemprov Jabar mengalami kendala sinyal. Dan ini menjadi salah satu penyebab Cirebon masuk zona merah,” ujarnya.

Dia menambahkan Kabupaten Cirebon memilik 60 kecamatan dan 24 di antaranya masuk zona merah atau penyebaran virus corona baru risiko tinggi.

“Sedangkan sisanya ada yang masuk zona hijau, biru, kuning hingga oranye,” katanya.

Dia mengatakan saat ini di Kabupaten Cirebon terdapat sebanyak 807 warga yang terkonfirmasi positif. Namun 562 di antaranya merupakan OTG.

Dari keseluruhan jumlah tersebut sebanyak 446 warga yang sempat dinyatakan terkonfirmasi positif, sudah dinyatakan sembuh, sedangkan 319 lainnya masih dilakukan perawatan dan isolasi mandiri.

“Yang bergejala hanya 245 orang saja, dari total 807 warga positif COVID-19,” kata Enny.(ANT)

Berita Terkait

FKGOL Tanggapi Mundurnya Beberapa Pengurus dari Tubuh APDESI
Bupati Bandung Resmikan Program 100 Hari Kerja di RSUD Majalaya, Salah Satunya Inovasi Sipanda
Bupati Bandung Kecewa ASN Disdik kurang Disiplin, Ruang Kerja Berantakan
Buka Forkab II/2025, Bupati Bandung Sebut Olahraga Berpengaruh Terhadap Indeks Kesehatan Masyarakat
Pelantikan Hasil Open Bidding Sekda Digantung Diduga Ada “ABUSE OF FOWER”
PNM Ullam Klarifikasi terkait Viralnya Berita Eksekusi
LUKMAN ZULKAEDIN TETAP TIDAK DIAKUI MASYARAKAT DAN WARGI KESULTANAN CIREBON SEBAGAI SULTAN KASEPUHAN
Wali Kota Cirebon Buka DEKORASI 2025, Dorong Pelestarian Budaya Lewat UMKM

Berita Terkait

Rabu, 30 April 2025 - 14:04

FKGOL Tanggapi Mundurnya Beberapa Pengurus dari Tubuh APDESI

Selasa, 29 April 2025 - 18:15

Bupati Bandung Resmikan Program 100 Hari Kerja di RSUD Majalaya, Salah Satunya Inovasi Sipanda

Selasa, 29 April 2025 - 17:48

Bupati Bandung Kecewa ASN Disdik kurang Disiplin, Ruang Kerja Berantakan

Selasa, 29 April 2025 - 17:47

Buka Forkab II/2025, Bupati Bandung Sebut Olahraga Berpengaruh Terhadap Indeks Kesehatan Masyarakat

Selasa, 29 April 2025 - 06:35

PNM Ullam Klarifikasi terkait Viralnya Berita Eksekusi

Berita Terbaru